2.1 Karakteristik Anak Usia Dini
Batasan tentang masa anak cukup bervariasi. Dalam
pandangan mutakhir yang lajim dianut di negara maju, istilah anak usia dini (early
childhood) adalah anak yang berkisar antara usia 0 - 8 tahun. Bila dilihat
dari jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia, maka yang termasuk dalam
kelompok anak usia dini adalah anak usia SD kelas rendah (kelas 1-3), Taman
Kanak-kanak (kindergarten), kelompok bermain (play group) dan
anak masa sebelumnya (masa bayi). Masa Taman Kanak-kanak dalam hal ini
dipandang sebagai masa anak usia 4 - 6 tahun.
Istilah pertumbuhan dan perkembangan seringkali digunakan seolah-olah keduanya
mempunyai pengertian yang sama, karena menunjukan adanya suatu proses perubahan
tertentu yang mengarah kepada kemajuan. Padahal sesungguhnya istilah pertumbuhan
dan perkembangan ini mempunyai pengertian yang berbeda. Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai akibat dari
adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya
perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut
perubahan fisik.
Selain dari pengertian di atas, pertumbuhan dapat
didefinisikan pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri
individu yang sehat dalam fase-fase tertentu. Hasil dari pertumbuhan ini berupa
bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi
dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan
syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan
pada diri individu.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah
suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi
fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan. Perkembangan
dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-urutan perubahan yang bersifat
sistematis, dalam arti saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara
aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh,.
anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan
diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat
dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh
dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh.
Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan
membaca bentuk huruf. Selain itu perubahan juga bersifat progresif, yang
berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik
secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh, perubahan pengetahuan dan kemampuan
anak dari yang bersifat
sederhana
berkembang ke arah yang lebih kompleks Berkesinambungan merupakan ciri lain
dari perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara beraturan
atau berurutan, tidak bersifat meloncat loncat atau karena unsur kebetulan.
Contoh, agar anak mampu berlari mak sebelumnya anak harus mampu berdiri dan
merangkak terlebih dahulu.
Erik H. Erikson (Helms & Turner,
1994 : 64) memandang periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative.
Pada periode ini anak harus didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti
kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa
yang
dilihat, didengar dan dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari
lingkungannya, maka anak akan mampu mengembangkan prakarsa, dan daya kreatifnya,
dan hal-hal yang produktif dalam bidang yang disenanginya. Guru yang selalu
menolong, memberi nasehat, dan membantu mengerjakan sesuatu padahal anak
dapat
melakukannya sendiri, menurut Erikson dapat membuat anak tidak mendapatkan
kesempatan untuk berbuat kesalahan atau belajar dari kesalahan.
2.2
Gizi Seimbang untuk Anak 3-7 tahun
Kebutuhan
zat gizi anak pada usia 3-7 tahun
meningkat karena masih berada pada masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya
tinggi. Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang
disukai termasuk makanan jajanan. Oleh karena itu jumlah dan variasi makanan
harus mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama
dalam “memenangkan” pilihan anak agar memilih makanan yang bergizi seimbang.
Disamping itu anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga mudah terkena
penyakit infeksi dan kecacingan, sehingga perilaku hidup bersih perlu
dibiasakan untuk mencegahnya.
Usia 3-7 tahun:
1400 kal
Bahan makanan
|
Jml porsi (P)
|
Pagi
|
Selingan pagi
|
Siang
|
Selingan sore
|
Sore
|
Nasi
|
3
|
1
|
|
1
|
|
1
|
Sayur
|
2
|
¾
|
|
¾
|
|
½
|
Buah
|
2 ½
|
|
½
|
|
2
|
|
Tempe
|
2
|
|
|
1
|
|
1
|
Daging
|
3
|
1
|
|
1
|
|
1
|
Minyak
|
2
|
½
|
|
¾
|
|
¾
|
Gula
|
2
|
|
1
|
|
1
|
|
Susu
|
1
|
|
|
|
1
|
|
Total sehari
|
1400
|
293,75
|
75
|
381,25
|
275
|
375
|
Patokan porsi yang digunakan:
1. Nasi 1 porsi= 3/4 gls=100 g=175 kal
2. Sayur 1 porsi= 1 gls=100 g=25 kal
3. Buah 1 porsi=1-2 bh=50-190 g=50 kal
4. Tempe 1 porsi= 2 ptg sdg=50 g=75 kal
5. Daging 1 porsi= 1 ptg sdg= 35 g=75
kal
6. Minyak 1 porsi= 1 sdt=5 g=50 kal
7. Gula 1 porsi= 1 sdm=13 g=50 kal
8. Susu bubuk
(tanpa lemak) 1 porsi=4 sdm=20 g=75 kal
2.
3 Anjuran Nutrisi Untuk Anak Usia Dini
a.
Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama
keluarga
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari
dianjurkan agar anak makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan
atau makan pagi, makan siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/mengurangi anak-anak
mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi dianjurkan agar selalu
makan bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting terutama bagi anak-anak
oleh karena mereka sedang tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang sangat
tergantung pada asupan makanan secara teratur. Dalam satu hari kebutuhan tubuh untuk
energi, protein, vitamin, mineral dan juga serat disediakan dari makanan yang
dikonsumsi. Dalam sistem pencernaan tubuh, makanan yang dibutuhkan tidak bisa
sekaligus disediakan tetapi dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap makan pagi, tahap
makan siang dan tahap makan malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40%
anak sekolah tidak makan pagi. Akibatnya jumlah energi yang diperlukan untuk
belajar menjadi berkurang dan hasil belajar kurang bagus. Pada tubuh seseorang
yang normal, setelah tidur 8-10 jam dan tidak melakukan kegiatan makan dan
minum (puasa) kadar gula darah berada pada kisaran yang normal yaitu 80 g/dl.
Apabila tidak melakukan kegiatan makan terutama makanan yang mengandung
karbohidrat kadar gula darah akan menurun karena gula dipakai sebagai sumber
energi. Oleh karena itu makan pagi sangat penting untuk menambah gula darah
sebagai sumber energi. Pada anak sekolah makan pagi sangat dianjurkan sehingga
pada saat menerima pelajaran (1-2 jam setelah makan) gula darah naik dan dapat
dipakai sebagai sumber energi otak. Otak mendapat energi terutama dari glukosa.
Pada proses belajar otak merupakan organ yang sangat penting untuk menerima
informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi dan mengeluarkan informasi. Dalam
melakukan makan pagi sebaiknya dipenuhi kebutuhan zat gizi bukan hanya
karbohidrat saja tetapi juga protein, vitamin dan mineral. Porsi kecil
disediakan untuk makan pagi karena jumlah yang disediaakan cukup 20-25 % dari
kebutuhan sehari.
Dengan membiasakan diri melakukan makan pagi, dapat
dihindari makan yang tidak terkontrol yang akan meningkatkan berat badan. Makan
pagi dengan cukup serat akan membantu menurunkan kandungan kholesterol darah
sehingga dapat
terhindar
dari penyakit jantung akibat timbunan lemak yang teroksidasi dalam pembuluh
darah. Makan pagi pada anak sekolah sebaiknya dilakukan pada jam 06.00
atau
sebelum jam 07.00 yaitu sebelum terjadi hipoglikemia atau kadar gula darah
sangat rendah. Menu yang disediakan sangat bervariasi selain sumber karbohidrat
yang berupa nasi, mie, roti, umbi juga sumber protein seperti telur, tempe,
olahan daging atau ikan, sayuran dan buah. Susu dan hasil olahannya (yoghurt,
keju, dll) merupakan minuman atau makanan dengan kandungan zat gizi yang cukup
lengkap yang setara dengan telur. Konsumsi ikan, telur dan susu bagi kelompok
usia 6-19 tahun sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan. Persiapan makanan
untuk
makan
pagi yang waktunya sangat singkat perlu dipikirkan dan dipertimbangkan menu
yang cocok, dan cukup efektif dipergunakan sebagaimenu makan pagi dan telah
memenuhi kebutuhan zat gizi.
b.
Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
Ikan merupakan sumber protein hewani, sedangkan
tempe dan tahu merupakan sumber protein nabati. Protein merupakan zat gizi yang
berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan sel atau jaringan yang sudah
terbentuk, dan untuk mengganti sel yang sudah rusak, oleh karena itu protein
sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan. Selain itu juga protein berperan
sebagai sumber energi. Konsumsi protein yang baik adalah yang dapat memenuhi
kebutuhan asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesa
didalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Protein hewani memiliki
kualitas yang lebih baik dibanding protein nabati karena komposisi asam amino
lebih komplit dan asam amino esensial juga lebih banyak. Berbagai sumber
protein hewani dan nabati mempunyai kandungan protein yang berbeda jumlahnya
dan komposisi asam amino yang berbeda pula. Oleh karena itu mengonsumsi protein
juga dilakukan bervariasi. Dianjurkan konsumsi protein hewani sekitar 30% dan
nabati 70%. Ikan selain sebagai sumber protein juga sumber asam lemak tidak jenuh
dan sumber mikronutrien. Konsumsi ikan dianjurkan lebih banyak daripada
konsumsi daging. Sumber protein nabati dari kacang-kacangan ataupun hasil
olahnya seperti tahu dan tempe banyak dikonsumsi masyarakat. Kandungan protein pada
tempe tidak kalah dengan daging.Tempe selain sebagai sumber protein juga
sebagai sumber vitamin asam folat dan B12 serta sebagai sumber antioksidan.
Tempe, kacang-kacangan dan tahu tidak mengandung kolesterol. Konsumsi tempe
sekitar 100g (4 potong sedang) per hari cukup untuk mempertahankan tubuh tetap
sehat dan kolesterol terkontrol dengan baik. Daging dan unggas (misalnya ayam,
bebek,burung puyuh, burung dara) merupakan sumber protein hewani. Daging dan
unggas selain sebagai sumber protein juga sumber zat besi yang berkualitas
sehingga sangat bagus bagi anak dalam masa pertumbuhan. Namun ada halyang harus
diperhatikan bahwa daging juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang relatif
tinggi, yang bisa memberikan efek tidak baik bagi kesehatan.
c.
Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
Masyarakat Indonesia masih sangat kekurangan
mengonsumsi sayuran dan buah-buahan,63,3% anak > 10 tahun tidak mengonsumsi sayuran
dan 62,1% tidak mengonsumsi buah-buahan. Padahal sayuran di Indonesia banyak
sekali macam dan jumlahnya. Sayuran hijau maupun berwarna selain sebagai sumber
vitamin, mineral juga sebagai sumber serat dan senyawa bioaktif yang tergolong
sebagai antioksidan. Buah selain sebagai sumber vitamin, mineral, serat juga
antioksidan terutama buah yang berwarna hitam, ungu, merah. Anjuran konsumsi sayuran lebih banyak
daripada buah karena buah juga mengandung gula, ada yang sangat tinggi sehingga
rasa buah sangat manis dan juga ada yang jumlahnya cukup. Konsumsi buah yang
sangat manis dan rendah serat agar dibatasi. Hal ini karena buah yang sangat manis
mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi. Asupan fruktosa dan glukosa yang
sangat tinggi berisiko meningkatkan kadar gula darah.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa konsumsi
vitamin C dan vitamin E yang banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan
sangat bagus untuk melindungi jantung agar terhindar dari penyakit jantung
koroner. Banyak keuntungan apabila konsusmsi sayuran dan buah-buahan bagi
kesehatan tubuh.
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebaiknya
bervariasi sehingga diperoleh beragam sumber vitamin ataupun mineral serta
serat. Kalau ingin hidup lebih sehat lipat gandakan konsumsi sayur dan buah. Konsumsi
sayur dan buah bisa dalam bentuk segar ataupun yang sudah diolah. Konsumsi
sayuran hijau tidak hanya direbus ataupun dimasak tetapi bisa juga dalam bentuk
lalapan (mentah) dan dalam bentuk minuman yaitu dengan ekstraksi sayuran dan
ditambah dengan air tanpa gula dan tanpa garam. Khlorofil atau zat hijau daun
yang terekstrak merupakan sumber
antioksi
dan yang cukup bagus.Sayuran berwarna seperti bayam merah, kobis ungu, terong
ungu, wortel, tomat juga merupakan sumber antioksidan yang sangat potensial
dalam melawan oksidasi yang menurunkan kondisi kesehatan tubuh.
d.
Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah
Apabila jam sekolah sampai sore atau setelah sekolah
ada kegiatan yang berlangsung sampai sore, maka makan siang tidak dapat
dilakukan di rumah. Makan siang disekolah harus memenuhi syarat dari segi
jumlah dan keragaman makanan. Oleh karena itu bekal untuk makan siang
sangat diperlukan. Dengan membawa bekal
dari rumah, anak tidak perlu makan jajanan yang kadang kualitasnya tidak bisa
dijamin. Disamping itu perlu membawa air putih karena minum air putih dalam jumlah
yang cukup sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan. Bekal yang dibawa anak sekolah
tidak hanya penting untuk pemenuhan zat gizi tetapi juga diperlukan sebagai
alat pendidikan gizi terutama bagi orang tua anak-anak tersebut. Guru secara
berkala melakukan penilaian terhadap unsur gizi seimbang yang disiapkan
orangtua untuk bekal anak sekolah dan ditindaklanjuti dengan komunikasi
terhadap orangtua.
e.
Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan
selingan
yang manis, asin dan berlemak.
Mengonsumsi makanan cepat saji dan jajanan saat ini
sudah menjadi kebiasaan terutama oleh masyarakat perkotaan. Sebagian besar
makanan cepat saji adalah makanan yang tinggi gula, garam dan lemak yang tidak baik
bagi kesehatan. Oleh karena itu mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan
jajanan harus sangat dibatasi. Pangan manis, asin dan berlemak banyak
berhubungan dengan penyakit kronis tidak menular seperti diabetes
mellitus,tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
f.
Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah
makan
pagi dan sebelum tidur
Setelah makan ada sisa makanan yang tertinggal di
sela-sela gigi. Sisa makanan tersebutakan dimetabolisme oleh bakteri dan
menghasilkan metabolit berupa asam, yang dapat menyebabkan terjadinya pengeroposan
gigi. Membiasakan untuk membersihkan gigi setelah makan adalah upaya yang baik
untuk menghindari pengeroposan atau kerusakan gigi. Demikian juga sebelum
tidur, gigi juga harus dibersihkan dari sisa makanan yang menempel di sela-sela
gigi. Saat tidur, bakteri akan tumbuh dengan pesat apabila disela-sela gigi ada
sisa makanan dan ini dapat mengakibatkan kerusakan gigi.
g.
Hindari merokok
Merokok sebenarnya merupakan kebiasaan dan bukan
merupakan kebutuhan, seperti halnya makan atau minum. Oleh karena itu kebiasaan
merokok dapat dihindari kalau ada upaya sejak dini. Merokok juga bisa membahayakan
orang lain (perokok pasif). Banyak penelitian menunjukkan bahwa merokok
berakibat tidak baik bagi kesehatan misalnya kesehatan paru-paru dan kesehatan
reproduksi. Pada saat merokok sebenarnya paruparu terpapar dengan hasil
pembakaran tembakau yang bersifat racun. Racun hasil pembakaran rokok akan
dibawa oleh darah dan akan menyebabkan gangguan fungsi pada alat reproduksi.
Sumber pustaka:
Auliana, Rizqie. 2011. GIZI SEIMBANG DAN MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK USIA
DINI (e-Journal). Yogyakarta: UNY
Ernawulan. 2013.
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (USIA 6-8 TAHUN)
(e-journal). Bandung: PGTK
FIP UPI
Kementrian
Kesehatan RI. 2014. PEDOMAN GIZI SEIMBANG. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Gizi
dan KIA
Komentar
Posting Komentar