PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
RUMUS BUNGA DAN
DIAGRAM BUNGA
Dosen Pengasuh:
Dra. Sri Amintarti,
M.Si
M. Arsyad, S.Pd,
M.Pd
Asisten Dosen:
Anis Hilaliah
Yunida Ulfah
Disusun Oleh:
Habibah Nurhayati
(A1C214012)
KELOMPOK VIIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015
PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus bunga dan diagram bunga
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram
bunga
Hari/ Tanggal : Kamis/ 24
April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat:
1.
Baki
2.
Alat
tulis
Bahan:
1. Bunga alamanda (Allamanda
cathartica L.)
2. Bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis)
3. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris)
4. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
5. Bunga tasbih (Canna
sp)
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan
yang tersedia.
III.
TEORI
DASAR
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah
bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat
ditambahkan dengan gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau
berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan
dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka
yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta
bagian-bagiannya.
Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada
bidang datar dari semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu
digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga,
benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat
bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak
bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga
(jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara
empiris (keadaan sesungguhnya) atau teoritis (keadaan seharusnya). Untuk lebih
jelasnya sebagai berikut :
a. Letak
bunga pada tumbuhan
1.
Bunga pada ujung batang atau cabang
2.
Bunga yang terdapat dalam ketiak daun
b. Bagian-bagian
bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran
Dalam
menggambar bagian-bagian bunga yang harus diperhatikan adalah:
a. Berapa
jumlah masing-masing bagian bunga.
b. Bagaimana
susunannya terhadap sesamanya (bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya,
berlekatan, atau lainlagi.
c. Bagaimana
susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (berhadapan atau berseling,
bebas atau berlekatan, dan sebagainya).
d. Bagaimana
letak bagian-bagian bunga terhadap bidang median.
Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga
memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya,
huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka
menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat
ditunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kelopak
(calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. Mahkota
atau tajuk (corolla) dinyatakan
dengan huruf C
c. Benang
sari (androecium) dinyatakan dengan
huruf A, dan
d. Putik
(gynaecium) dinyatakan dengan huruf G
Jika antara kelopak bunga dan mahkota tidak dapat
dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga
(perigonium). Penulisan rumus bunga, di belakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka
yang menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka
dari satu bagian bunga diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan
simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak dan tanda (↑) untuk bunga
bersimetri satu. Selain itu juga lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga.
Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂),
dan untuk bunga betina dipakai lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara
daun-daun kelopak, tajuk dan benang sari (berlekatan atau berpisah), digunakan
tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya
garis (di atas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik, sesuai
kedudukannya.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Bunga alamanda (Allamanda
cathartica L.)
Keterangan:
1.
Rumus bunga: : ♀ * K
5, C (5), A 5, G 1
2. Kelopak 4. Benang sari
3. Mahkota 5. Putik
2. Bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)
Keterangan:
1.
Rumus
bunga:♀ * P 3, C
3, A
7,
G 1
2.
Kelopak
3.
Mahkota
4.
Benang
sari
5.
Putik
3. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris)
Keterangan:
1.
Rumus bunga: ♀
* P
3, A 1, G 2
2.
Perigonium
3.
Benang sari
4. Putik
4. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Keterangan:
1.
Rumus
bunga: ♀ * K (
8+ (5)),C 5, A (~), G (5)
2.
Kelopak
3.
Mahkota
4.
Benang sari
5.
Putik
5. Bunga tasbih (Canna
sp)
Keterangan: ♀
* K 3,
C 3, A 5, G (3)
1.
Rumus
bunga:
2.
Perigonium
3.
Benang
sari
4.
Putik
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
Keterangan:
1.
Rumus
bunga: ♀ * P
5. C (4+7+8+3). A ~, G ~
2.
Perigonium
3.
Benang
sari
4.
Putik
V.
ANALISIS
DATA
1. Bunga alamanda (Allamanda
cathartica L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Astridae
Ordo :
Gentianales
Family :
Apocynaceae
Genus :
Allamanda
Species :
Allamanda cathartica L.
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa bunga Allamanda cathartica L. memiliki rumus bunga sebagai berikut:
♀
* K 5, C (5), A 5, G 1
Bunga Allamanda cathartica
L. merupakan bunga banci (hermaphroditus)
karena memiliki alat kelamin jantan dan betina. Bunga allamanda memiliki
simetri banyak (actinomorphus) dan
diberi tanda *. Bunga ini memiliki kelopak yang 5 yang tidak berlekatan dengan
mahkotanya, sehingga pada rumus bunga ini di tulis K 5. Mahkotanya ada 5 buah
dan saling berlekatan, ditulis pada rumus bunga C (5). Androecium atau benang sari yang dimiliki allamanda ada 5 buah dan
saling berlekatan pada mahkotanya. Putik yang dinyatakan dengan huruf G atau gynaecium ada 1 buah dan menumpang pada
dasar bunga. Sehingga ditulis G 1.
Menurut http://www.mjumani.net dalam tulisannya yang tertulis Ranting alamanda (Allamanda
cathartica L), Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada ranting
alamanda diketahui bahwa alamanda mempunyai rumus bunga ♀↑K5, C5, A5,
G1. Artinya bunga alamanda adalah bunga banci, bersimetri 1,
memiliki 5 buah kelopak yang tidak berlekatan, dan memiliki banyak benang sari
yang berlekatan satu sama lain dan seluruhnya berlekatan lagi dengan 5 buah
daun mahkotanya, pada bunga ini putiknya hanya ada satu dan tidak berlekatan.
Disini terdapat perbedaan, pada literatur mengatakan
bahwa mahkotanya terdapat 5 dan tidak berlekatan, pada pengamatan yang dilakukan memang benar
benang sarinya berlekatan namun benang sari tersebut jika diteliti lebih lanjut
hanya akan terlihat 5 buah benang sari.
2.
Bunga
kertas (Bougainvillea spectabilis)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Caryophyllales
Family :
Nyctaqinaceae
Genus :
Bougainvillea
Species :
Bougainvillea spectabilis
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga kertas atau Bougainvillea spectabilis adalah sebagai berikut:
♀
* P
3, C (3), A 7, G 1
Pada bagian awal rumus bunga ini menandakan bahwa bunga kertas merupakan
bunga banci karena memiliki benang sari dan putik. Bunga ini bersimetri banyak.
Bunga ini tidak memiliki kelopak namun memiliki 3 keliling
lingkaran tenda bunga atau perigoniumnya, dan mahkota (corolla) tersebut masing-masing
berjumlah yang saling berlekatan ,
sehingga pada rumus bunga ditulis C (3). Benang sarinya (androecium) berjumlah 7 yang tidak saling berlekatan, sedangkan putiknya (gynaecium) ada 1 dan menumpang pada dasar
bunga.
Menurut
http://www.mjumani.net Bunga Kertas
(Bougenvilia spectabilis Willd.) diketahui bahwa bunga kertas
(Bougenvile) terletak diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap
satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah ♀↑ K(5), C(5),
A7, G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang
bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari
yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan. Tanaman ini
merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang.
Terdapat perbedaan pada jumlah kelopak
dan mahkotanya pada literatur
hanya terdapat 5, namun pada hasil pengamatan yang telah dilakukan masing-masing
berjumlah 3. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena perbedaan
bunganya.
3.
Bunga
anggrek kalajengking (Arachis flos aeris)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo :
Orchidales
Family :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos aeris
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga anggrek kalajengking adalah
sebagai berikut:
♀ ↑
P 3, A 1, G 2
Bunga ini merupakan bunga banci
dan memiliki satu simetri. Tidak memiliki kelopak juga mahkota, karenanya
memiliki tenda bunga (perigonium) yang serupa mahkota berjumlah 3. Memiliki satu benang sari (androecium) dan dua putik (gynaecium)yang menumpang pada dasar
bunga.
http://www.mjumani.net
(2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi tumbuhan, Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris) Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang
sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga
mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk
bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti
kalajengking. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek
mempunyai rumus bunga ♀↑P5, A1, G1.
Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah daun
tenda bunga yang tidak berlekatan, 2 buah benang sari dan 2 buah putik yang
juga tidak saling berlekatan.
Terdapat perbedaan pada jumlah tajuk
bunga pada literatur hanya terdapat 5, namun pada hasil pengamatan yang telah dilakukan masing-masing
berjumlah 3. Lalu pada literatur jumlah putiknya ada
satu sedangkan pada pengamatan berjumlah 2 dan menumpang. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena perbedaan
bunganya.
4. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo :
Dilleniidae
Family :
Malyaceae
Genus :
Hibiscus
Species :
Hibiscus rosa-sinensis L.)
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga sepatu adalah sebagai berikut:
♀
* K ( 8 + (5)), C
5, A (~), G (5)
Bunga ini merupakan bunga banci dan bersimetri banyak.
Bunga ini memiliki 8
lingkaran kelopak luar dan dalam
lingkaran dalamnya berjumlah 5 dengan saling berlekatan. Mahkotanya ada lima buah. Benang sarinya tidak terhingga
dan saling berlekatan. Memiliki 5 buah putik yang saling
berlekatan.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi
tumbuhan, ”Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu
terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian
bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian
pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota
bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan
benang – benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀↑K
(7 + (5)) + 6, C5, A(∽), G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada
bunganya terdapat puitk dan benang sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah
kelopak utama yang saling berlekatan dan dilengkap dengan daun pelindung /
kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling berlekatan, 5 buah mahkota
bunga yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan saling
berlekatan.”
5.
Bunga
tasbih (Canna sp)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo :
Zingiberales
Family :
Cannaceae
Genus :
Canna
Species :
Canna sp
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa rumus bunga tasbih adalah sebagai berikut:
♀
* K 3, C 3, A 5, G (3)
Pada pengamatan
kami menemukan bahwa kelopak ada 3, mahkota ada 3. Benang sarinya ada 5, sedangkan putiknya hanya ada 3 dan saling berlekatan. Bunga ini simetri banyak. Bunga ini merupakan bunga
banci karena memiliki alat kelamin jantan dan betina
dan mempunyai simetri yang banyak.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:215), Suku Cannaceae, misalnya bunga tasbih (Canna indica Hort.) ♀ * K 3, C 3, A
5, G (3).
Terdapat perbedaan
pada literatur dan hasil pengamatan. Pada literatur mahkota dan kelopaknya
jelas sedang yang diamati tidak. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena
perbedaan bunganya.
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Magnoliidae
Family :
Nymphaeales
Genus :
Nymphaea
Species :
Nymphaea lotus L.
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga teratai ini adalah:
♀
* P 5, C (4 + 7 + 8 + 3), A ~, G ~
Bunga teratai merupakan bunga banci, karena memiliki benang sari dan
putik. Bunga teratai ini kelopak dan mahkotanya sama, baik bentuk maupun
warnanya sehingga dinamakan perigonium
atau tenda bunga. Perigoniumnya ada 5 lingkaran bunga. pada lingkaran pertama terdapat 4 buah Mahkota, pada lingkaran kedua ada7 mahkota, pada lingkaran ketiga ada 8 mahkota dan pada lingkaran terdalam terdapat 3. Bunga teratai memiliki benang sari yang tak
terhingga dan tak saling berlekatan. Sedangkan putiknya ada tak terhingga yang tenggelam pada dasar bunga. Bunga ini
bersimetri banyak.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi
tumbuhan, ”Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga teratai mempunyai
rumus bunga ♂↑P(4 + 4 + 8 + 8 + 8 + 8), A∽, G1. Artinya bunga teratai merupakan bunga
jantan (hanya memiliki benang sari) yang bersimetri 1, seta memiliki benang
sari yang sangat banyak/ tak terhingga. Tenda bunga berwarna putih. Bentuk
tenda bunga yaitu jorong, tidak saling berlekatan satu sama lain, dan terletak
berseling. Memiliki banyak benang sari yang terkumpul berbentuk pipih, terletak
disebelah dalam tenda bunga.”
Disini terdapat
perbedaan, pada literatur mengatakan bahwa bunga teratai merupakan bunga
jantan, namun menurut saya bunga teratai merupakan bunga banci, karena adanya benang
sari dan putik.
VI.
KESIMPULAN
1. Rumus terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan
angka, yang semuanya dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga
beserta bagian-bagiannya.
2. Lambang-lambang memberitahukan sifat bunga bertalian
dengan simetrinya atas jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama
bagian bunga, angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bunga.
3. Dibawah ini merupakan rumus bunga sesuai hasil
pengamatan:
a.
Bunga
alamanda (Allamanda cathartica L.) : ♀ * K
5, C (5), A 5, G 1
b. Bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis) : ♀ * P
3, C (3), A 7, G 1
c. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris) : ♀ ↑ P 3, A 1, G 2
d. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) : ♀
* K ( 8 + (5)), C
5, A (~), G (5)
e.
Bunga
tasbih (Canna sp) : ♀ * K 3, C 3,
A 5, G (3)
f. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.): ♀ * P 5, C (4
+ 7 + 8 + 3), A ~, G ~
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2010. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Anonim. 2011. Ranting alamanda
Allamanda catarthica L. http://andre4088.blogspot.com (online). Diakses 8 Mei 2012.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
PRAKTIKUM
VII
Topik : Rumus bunga dan diagram bunga
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram
bunga
Hari/ Tanggal : Kamis/ 24
April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat:
1.
Baki
2.
Alat
tulis
Bahan:
1. Bunga alamanda (Allamanda
cathartica L.)
2. Bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis)
3. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris)
4. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
5. Bunga tasbih (Canna
sp)
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan
yang tersedia.
III.
TEORI
DASAR
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah
bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat
ditambahkan dengan gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau
berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan
dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka
yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta
bagian-bagiannya.
Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada
bidang datar dari semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu
digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga,
benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat
bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak
bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga
(jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara
empiris (keadaan sesungguhnya) atau teoritis (keadaan seharusnya). Untuk lebih
jelasnya sebagai berikut :
a. Letak
bunga pada tumbuhan
1.
Bunga pada ujung batang atau cabang
2.
Bunga yang terdapat dalam ketiak daun
b. Bagian-bagian
bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran
Dalam
menggambar bagian-bagian bunga yang harus diperhatikan adalah:
a. Berapa
jumlah masing-masing bagian bunga.
b. Bagaimana
susunannya terhadap sesamanya (bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya,
berlekatan, atau lainlagi.
c. Bagaimana
susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (berhadapan atau berseling,
bebas atau berlekatan, dan sebagainya).
d. Bagaimana
letak bagian-bagian bunga terhadap bidang median.
Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga
memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya,
huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka
menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat
ditunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kelopak
(calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. Mahkota
atau tajuk (corolla) dinyatakan
dengan huruf C
c. Benang
sari (androecium) dinyatakan dengan
huruf A, dan
d. Putik
(gynaecium) dinyatakan dengan huruf G
Jika antara kelopak bunga dan mahkota tidak dapat
dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga
(perigonium). Penulisan rumus bunga, di belakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka
yang menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka
dari satu bagian bunga diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan
simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak dan tanda (↑) untuk bunga
bersimetri satu. Selain itu juga lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga.
Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂),
dan untuk bunga betina dipakai lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara
daun-daun kelopak, tajuk dan benang sari (berlekatan atau berpisah), digunakan
tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya
garis (di atas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik, sesuai
kedudukannya.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Bunga alamanda (Allamanda
cathartica L.)
Keterangan:
1.
Rumus bunga: : ♀ * K
5, C (5), A 5, G 1
2. Kelopak 4. Benang sari
3. Mahkota 5. Putik
2. Bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)
Keterangan:
1.
Rumus
bunga:♀ * P 3, C
3, A
7,
G 1
2.
Kelopak
3.
Mahkota
4.
Benang
sari
5.
Putik
3. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris)
Keterangan:
1.
Rumus bunga: ♀
* P
3, A 1, G 2
2.
Perigonium
3.
Benang sari
4. Putik
4. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Keterangan:
1.
Rumus
bunga: ♀ * K (
8+ (5)),C 5, A (~), G (5)
2.
Kelopak
3.
Mahkota
4.
Benang sari
5.
Putik
5. Bunga tasbih (Canna
sp)
Keterangan: ♀
* K 3,
C 3, A 5, G (3)
1.
Rumus
bunga:
2.
Perigonium
3.
Benang
sari
4.
Putik
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
Keterangan:
1.
Rumus
bunga: ♀ * P
5. C (4+7+8+3). A ~, G ~
2.
Perigonium
3.
Benang
sari
4.
Putik
V.
ANALISIS
DATA
1. Bunga alamanda (Allamanda
cathartica L.)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Astridae
Ordo :
Gentianales
Family :
Apocynaceae
Genus :
Allamanda
Species :
Allamanda cathartica L.
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa bunga Allamanda cathartica L. memiliki rumus bunga sebagai berikut:
♀
* K 5, C (5), A 5, G 1
Bunga Allamanda cathartica
L. merupakan bunga banci (hermaphroditus)
karena memiliki alat kelamin jantan dan betina. Bunga allamanda memiliki
simetri banyak (actinomorphus) dan
diberi tanda *. Bunga ini memiliki kelopak yang 5 yang tidak berlekatan dengan
mahkotanya, sehingga pada rumus bunga ini di tulis K 5. Mahkotanya ada 5 buah
dan saling berlekatan, ditulis pada rumus bunga C (5). Androecium atau benang sari yang dimiliki allamanda ada 5 buah dan
saling berlekatan pada mahkotanya. Putik yang dinyatakan dengan huruf G atau gynaecium ada 1 buah dan menumpang pada
dasar bunga. Sehingga ditulis G 1.
Menurut http://www.mjumani.net dalam tulisannya yang tertulis Ranting alamanda (Allamanda
cathartica L), Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada ranting
alamanda diketahui bahwa alamanda mempunyai rumus bunga ♀↑K5, C5, A5,
G1. Artinya bunga alamanda adalah bunga banci, bersimetri 1,
memiliki 5 buah kelopak yang tidak berlekatan, dan memiliki banyak benang sari
yang berlekatan satu sama lain dan seluruhnya berlekatan lagi dengan 5 buah
daun mahkotanya, pada bunga ini putiknya hanya ada satu dan tidak berlekatan.
Disini terdapat perbedaan, pada literatur mengatakan
bahwa mahkotanya terdapat 5 dan tidak berlekatan, pada pengamatan yang dilakukan memang benar
benang sarinya berlekatan namun benang sari tersebut jika diteliti lebih lanjut
hanya akan terlihat 5 buah benang sari.
2.
Bunga
kertas (Bougainvillea spectabilis)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Caryophyllales
Family :
Nyctaqinaceae
Genus :
Bougainvillea
Species :
Bougainvillea spectabilis
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga kertas atau Bougainvillea spectabilis adalah sebagai berikut:
♀
* P
3, C (3), A 7, G 1
Pada bagian awal rumus bunga ini menandakan bahwa bunga kertas merupakan
bunga banci karena memiliki benang sari dan putik. Bunga ini bersimetri banyak.
Bunga ini tidak memiliki kelopak namun memiliki 3 keliling
lingkaran tenda bunga atau perigoniumnya, dan mahkota (corolla) tersebut masing-masing
berjumlah yang saling berlekatan ,
sehingga pada rumus bunga ditulis C (3). Benang sarinya (androecium) berjumlah 7 yang tidak saling berlekatan, sedangkan putiknya (gynaecium) ada 1 dan menumpang pada dasar
bunga.
Menurut
http://www.mjumani.net Bunga Kertas
(Bougenvilia spectabilis Willd.) diketahui bahwa bunga kertas
(Bougenvile) terletak diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap
satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah ♀↑ K(5), C(5),
A7, G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang
bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari
yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan. Tanaman ini
merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang.
Terdapat perbedaan pada jumlah kelopak
dan mahkotanya pada literatur
hanya terdapat 5, namun pada hasil pengamatan yang telah dilakukan masing-masing
berjumlah 3. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena perbedaan
bunganya.
3.
Bunga
anggrek kalajengking (Arachis flos aeris)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo :
Orchidales
Family :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos aeris
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga anggrek kalajengking adalah
sebagai berikut:
♀ ↑
P 3, A 1, G 2
Bunga ini merupakan bunga banci
dan memiliki satu simetri. Tidak memiliki kelopak juga mahkota, karenanya
memiliki tenda bunga (perigonium) yang serupa mahkota berjumlah 3. Memiliki satu benang sari (androecium) dan dua putik (gynaecium)yang menumpang pada dasar
bunga.
http://www.mjumani.net
(2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi tumbuhan, Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris) Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang
sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga
mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk
bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti
kalajengking. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek
mempunyai rumus bunga ♀↑P5, A1, G1.
Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah daun
tenda bunga yang tidak berlekatan, 2 buah benang sari dan 2 buah putik yang
juga tidak saling berlekatan.
Terdapat perbedaan pada jumlah tajuk
bunga pada literatur hanya terdapat 5, namun pada hasil pengamatan yang telah dilakukan masing-masing
berjumlah 3. Lalu pada literatur jumlah putiknya ada
satu sedangkan pada pengamatan berjumlah 2 dan menumpang. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena perbedaan
bunganya.
4. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo :
Dilleniidae
Family :
Malyaceae
Genus :
Hibiscus
Species :
Hibiscus rosa-sinensis L.)
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga sepatu adalah sebagai berikut:
♀
* K ( 8 + (5)), C
5, A (~), G (5)
Bunga ini merupakan bunga banci dan bersimetri banyak.
Bunga ini memiliki 8
lingkaran kelopak luar dan dalam
lingkaran dalamnya berjumlah 5 dengan saling berlekatan. Mahkotanya ada lima buah. Benang sarinya tidak terhingga
dan saling berlekatan. Memiliki 5 buah putik yang saling
berlekatan.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi
tumbuhan, ”Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu
terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian
bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian
pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota
bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan
benang – benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀↑K
(7 + (5)) + 6, C5, A(∽), G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada
bunganya terdapat puitk dan benang sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah
kelopak utama yang saling berlekatan dan dilengkap dengan daun pelindung /
kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling berlekatan, 5 buah mahkota
bunga yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan saling
berlekatan.”
5.
Bunga
tasbih (Canna sp)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Ordo :
Zingiberales
Family :
Cannaceae
Genus :
Canna
Species :
Canna sp
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa rumus bunga tasbih adalah sebagai berikut:
♀
* K 3, C 3, A 5, G (3)
Pada pengamatan
kami menemukan bahwa kelopak ada 3, mahkota ada 3. Benang sarinya ada 5, sedangkan putiknya hanya ada 3 dan saling berlekatan. Bunga ini simetri banyak. Bunga ini merupakan bunga
banci karena memiliki alat kelamin jantan dan betina
dan mempunyai simetri yang banyak.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:215), Suku Cannaceae, misalnya bunga tasbih (Canna indica Hort.) ♀ * K 3, C 3, A
5, G (3).
Terdapat perbedaan
pada literatur dan hasil pengamatan. Pada literatur mahkota dan kelopaknya
jelas sedang yang diamati tidak. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena
perbedaan bunganya.
6. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.)
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Magnoliidae
Family :
Nymphaeales
Genus :
Nymphaea
Species :
Nymphaea lotus L.
Sumber: (Cronquist, 1981)
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumus bunga teratai ini adalah:
♀
* P 5, C (4 + 7 + 8 + 3), A ~, G ~
Bunga teratai merupakan bunga banci, karena memiliki benang sari dan
putik. Bunga teratai ini kelopak dan mahkotanya sama, baik bentuk maupun
warnanya sehingga dinamakan perigonium
atau tenda bunga. Perigoniumnya ada 5 lingkaran bunga. pada lingkaran pertama terdapat 4 buah Mahkota, pada lingkaran kedua ada7 mahkota, pada lingkaran ketiga ada 8 mahkota dan pada lingkaran terdalam terdapat 3. Bunga teratai memiliki benang sari yang tak
terhingga dan tak saling berlekatan. Sedangkan putiknya ada tak terhingga yang tenggelam pada dasar bunga. Bunga ini
bersimetri banyak.
Menurut
http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi
tumbuhan, ”Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga teratai mempunyai
rumus bunga ♂↑P(4 + 4 + 8 + 8 + 8 + 8), A∽, G1. Artinya bunga teratai merupakan bunga
jantan (hanya memiliki benang sari) yang bersimetri 1, seta memiliki benang
sari yang sangat banyak/ tak terhingga. Tenda bunga berwarna putih. Bentuk
tenda bunga yaitu jorong, tidak saling berlekatan satu sama lain, dan terletak
berseling. Memiliki banyak benang sari yang terkumpul berbentuk pipih, terletak
disebelah dalam tenda bunga.”
Disini terdapat
perbedaan, pada literatur mengatakan bahwa bunga teratai merupakan bunga
jantan, namun menurut saya bunga teratai merupakan bunga banci, karena adanya benang
sari dan putik.
VI.
KESIMPULAN
1. Rumus terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan
angka, yang semuanya dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga
beserta bagian-bagiannya.
2. Lambang-lambang memberitahukan sifat bunga bertalian
dengan simetrinya atas jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama
bagian bunga, angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bunga.
3. Dibawah ini merupakan rumus bunga sesuai hasil
pengamatan:
a.
Bunga
alamanda (Allamanda cathartica L.) : ♀ * K
5, C (5), A 5, G 1
b. Bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis) : ♀ * P
3, C (3), A 7, G 1
c. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris) : ♀ ↑ P 3, A 1, G 2
d. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) : ♀
* K ( 8 + (5)), C
5, A (~), G (5)
e.
Bunga
tasbih (Canna sp) : ♀ * K 3, C 3,
A 5, G (3)
f. Bunga teratai (Nymphaea
lotus L.): ♀ * P 5, C (4
+ 7 + 8 + 3), A ~, G ~
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2010. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Anonim. 2011. Ranting alamanda
Allamanda catarthica L. http://andre4088.blogspot.com (online). Diakses 8 Mei 2012.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
Komentar
Posting Komentar