Langsung ke konten utama

MOTIVASI DAN TERUS BELAJAR MODAL UTAMA KEBERHASILAN

MOTIVASI DAN TERUS BELAJAR
MODAL UTAMA KEBERHASILAN

Seperti dunia yang gelap gulita hari demi hari Nurhayati menjalani kehidupan. Tapi itulah yang terjadi, masa kecil yang jauh dari kasih sayang kedua orang tua. Ayah dari sejak kecil bekerja diluar kota yang tepatnya di Kota Surakarta sedangkan Ibunya bekerja sebagai TKI di Malaysia sejak usianya masih balita.
Di SDN pelosok tepatnya Nurhayati bersekolah dengan jarak 1,5 KM yang ia harus tempuh dengan berjalan kaki. Kasih sayang dan belas kasihan dari nenek buyutnya pun sudah maksimal diberikan, namun apalah daya seorang nenek tua berusia 70 tahun yang tak bisa memberikan banyak hal dibanding orang tua lainnya. Ia hidup berdua diasuh sejak kecil dengan nenek buyutnya didalam kesederhanaan. Ia rindu dan ingin mendapatkan belas kasihan dari seorang ibu. Juga ayahnya yang bekerja wiraswasta di luar kota, sebulan sekali yang tak tentu kapan mengunjunginya.
Keadaan yang seperti itu menjadikannya mudah dan muncul sikap kurang percaya diri dalam kesehariannya, sikapnya yang lemah, mudah sedih bahkan menangis saat diganggu. Ia menjadi korban bully mulai memalak uang, memukul hingga kata-kata kotor.   Perlakuan keseharian teman sekolahnya selalu ia sembunyikan dari neneknya karena tidak ingin membuat neneknya bersedih hati dan ia mencukupkan hanya dirinyalah yang tahu keadaan tersebut.
Menginjak usia 7 tahun, pada Hari Raya Idul Adha adik dari ayahnya datang ke rumahnya dan mengabarkan bahwa Ayahnya meninggal dunia pulang dari masjid pada malam takbiran akibat tertabrak motor anak remaja yang sedang kebut-kebutan dimalam takbiran. Sontak informasi tersebut membuat sedih dan pilu yang luar biasa karena dia terfikirkan bahwa dengan meninggal ayahnya maka terasa berakhir sudah kehidupannya seperti kehilangan Sosok Bapak sebagai pahlawan didalam kehidupannya.
Efek dari musibah yang menimpa Bapak yang dicintainya adalah berkurangnya focus dia belajar, menurunnya nilai-nilai akademisinya bahkan semakin merasa lemah keadaan jiwanya. Begitupun sikap-sikap teman-temannya seolah-olah mengamini keadaannya dia yang sedang bersedih itu. Melihat keadaan tersebut neneknya lah yang kadang membesarkan hatinya dengan nasihat-nasihat agar tetap harus bersabar dengan keadaan.
 Semenjak kejadian itu datanglah pamannya dari ayahnya untuk membantu melanjutkan sekolahnya dengan ikut tinggal bersama keluarga pamannya tersebut dan dengan berat hati ditinggalkannya nenek yang sangat dia sayangi demi sebuah harapan perubahan dan juga demi mengurangi beban nenek.
Bersama Pamannya Nurhayati disekolahkan SD Favorit. Disitu Nurhayati mampu berkarya tulis melalui puisinya tentang narkoba dengan mendapatkan nilai bagus dan dikirim ke kabupaten. Berkat kasih sayang nenek dan kakek yang tulus serta fasilitas pendidikan yang maksimal, Nurhayati dapat lulus dengan nilai yang sangat bagus peringkat 5 dari 48 siswa. Sementara perkembangan kondisi mentalnya merupakan catatan tersendiri yang belum mampu dia selesaikan dengan baik.
Ketika waktu kelulusannya tiba-tiba Ibu datang berencana mengajak ke Kalimantan Timur (KalTim). Nenek dan Kakeknya pasrah dan merelakan cucunya dibawa oleh ibunya. Kehadirannya di KalTim ternyata sangat ditunggu oleh nenek dan kakek dari Ibunya. Di tempat barunya itu Nurhayati masuk sekolah tingkat SMP yang terbilang Favorit didaerahnya.
Memulai beradaptasi lagi dengan lingkungan yang heterogen bukan perkara yang mudah dan harus ia lalui. Perbedaan budaya adengan teman dari suku Dayak, Bugis, NTT yang terasa sekali perbedaanya. Bahkan terkadang cacian dari teman-teman barunya tak bias dihindari karena sifatnya yang lemah.
Ibunya Menikah lagi ketika ia duduk di bangku tingkat SMP, perasaan berat untuk menerima kenyataan memiliki ayah tiri bukanlah hal yang mudah bahkan dengan pernikahan itu mereka berdua malah sering bertengkar. Dengan perangai Ibu nya yang protektif serta tempramen kadang juga mudah dimanfaatkan oleh tetangga sekitarnya untuk di adu domba yang menambah keadaan semakin tidak kondusif.
Akibat kondisi tersebut mengakibatkan dirinya semakin stress dan tidak tahan dengan semua keadaan tersebut, Akhirya di kelas IX SMP ia mencoba memisahkan diri dari keluarga dan bekerja dan tinggal di Kota yang dekat dengan sekolahnya.
Setengah tahun kemudian Nurhayati lulus, dan ia melanjutkan sekolahnya di SMA. Saat itu ia bekerja di rumah anggota DPR dan tinggal bersama dengan majikannya. Ia merasa nyaman dengan rutinitas seperti itu karena pekerjaannya tidak menyita jadwal belajarnya tersebut.
Di tempatnya bekerja dia merasakan kasih sayang yang berbeda, juga suasana Islami yang ia dapatkan membuatnya menutup hijab. Tak tanggung-tanggung lagi jika biasanya ia berjilbab namun masih buka tutup aurat saat dirumah, kali ini ia berhijab secara hampir sempurna. Tidak memakai pakaian ketat juga jilbabnya menutupi dadanya. Ia pun mulai membaca buku-buku islamiah yang ada di rumahnya bekerja. Yang ia membuat takjub dan yakin untuk berhijrah adalah melalui buku ESQ yang dibacanya. Dengannya ia mulai memahami hakikat dalam hidupnya secara emosional dan spiritual. Ia mulai mengajak sahabatnya juga untuk menutup aurat secara sempurna dan membaca buku-buku Islami.
Di sekolahnya ada guru BK  yang baru bernama Ibu Febi. Ia berjilbab begitu sempurna dan pengetahuan mengenai psikologis sangat mumpuni. Ketika memasuki kelas dan Ibu Febi menantang semua siswa untuk bermipi besar tidak ada siswa yang menjawabnya. Kemudian Ibu Febi mengatakan “Bermipi aja kok takut? Padahal cuma bermimpi saja tanpa mengeluarkan tenaga ” kemudian Ibu Febi memberikan pengarahan dan motivasi kepada semua siswanya untuk berjiwa besar, berani bermimpi besar dan menyadarkan bahwa semua manusia memiliki potensi untuk sukses dengan segala kelebihannya.
Kesempatan yang berharga tersebut Nurhayati manfaatkan hampir seminggu sekali belajar serta mendapatkan motivasi juga bimbingan Agama. Hingga akhirnya keinginan untuk berubah semakin besar hingga pilihan untuk aktif di Rohis, Osis, kesenian Hadroh dan delegasi paskibraka membuahkan hasil yang baik dengan di ikut sertakannya dalam Olimpiade dan Perlombaan Cerdas Cermat dengan hasil sebagai juara.
Keaktifannya ini menjadi perhatian besar dari Wakil Kepala Sekolahnya saat itu yang berharap dia dapat melanjutkan Pendidikannya ke Jenjang Perkuliahan yang dengannya akan mengupayakan agar mendapatkan beasiswa. Nurhayati diterima di universitas tertua di Kalimantan yang menjadi pilihan pertamanya. Keputusannya berkuliah mendapatkan pro kontra dari orang tuanya, karena orang tuanya menginginkannya untuk bekerja dan membantunya dari segi ekonomi. Ia kemudian membongkar tabungannya dan memberikan seluruh tabungannya untuk orang tuanya. Kemandirian Nurhayati dan keberanian ia mengambil keputusan membuat orang tuanya luluh.
 Rasa tidak percaya diri sempat ia rasakan ketika menjajakan diri di tingkat universitas. Dengan dipantau terus oleh guru BKnya, Nurhayati dimita untuk mendatangi sekretarian LDK saat itu untuk berteman dengan orang baik-baik. Institusi yang menerimanya sebagai mahasiswa FKIP. Dari kelompok orang-orang yang sholehah dan baik inilah Nurhayati di semester pertama sudah memiliki pekerjaan tetap sebagai guru bimbel dan hingga akhirnya berhasil membuka bisnis bimbel bersama temannya. Keberhasilannya ini ia torehkan hingga bisa membeli motor dengan uangnya sendiri. Pernah ia memiliki kejayaan finansial diwaktu hingga sementer 3 akan tetapi bisnisnya bangkrut dan hingga akhirnya ia memilih tinggal di asrama.
Keadaan tersebut tidak membuatnya surut semangat bahkan bersama-sama teman-temannya yang selalu mendukung. Kapasitasnya sebagai seorang organisatoris dengan kemampuan antarpersonal yang baik kini ia bergulat pada beberapa aktivitas seperti di Himpunan Mahasiswa Biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Inisiator Komunitas Literasi TheKutuBuku, Koordinator Humas Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur, Pendiri Organisasi UKM-Universitas Forum Inovasi Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.
Dengan merasa sedikit terlambat akan tetapi ia tetap mampu menjadi perhatian di lingkungan kampusnya akibat produktifitas nya dalam pendidikan formal dan non formal. Di tahun 2015 ia menjadi pegiat sosial melalui Pemuda Bakti Banua dimana ia aktif menjadi pengajar di Desa Antar Raya perbatasan antara Kalimantan selatan dan Kalimantan tengah. Pada tahun 2016 ia bersama rekannya melobby kemahasiswaan agar nama institutnya mengajukan diri dalam Kementrian Koordinator Kemaritiman RI melalui kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya(ENJ), akhirnya lolos hingga rekannya menjadi ketua dan Nurhayati sendiri menjadi sekretaris sekaligus wakilnya. Pada kesempatan itu ia bersama rekan-rekan lain melakukan pengabdian di wilayah 3T Kalsel tepatnya di Pulau Sembilan Kotabaru. Pada tahun 2017 ia mendaftarkan namanya di ENJ dan mengajak seluruh rekan-rekannya juga anggota di UKM-U untuk mengikuti ENJ. Namanya lolos dan ia diamanahi bersama rekan-rekannya untuk menjadi Ketua Koordinator.
Mulailah Ekspedisi pertama di di Pulau Masalembu di Kepulauan Seribu. Pasca kegiatan ia memerintahkan seluruh anggotanya untuk mencitrakan ENJ sebanyak-banyaknya melalui berbagai berbagai media Radio, TV,Koran bahkan medoa social dan mendapatkan applause dari Ketua ENJ Pusat Bapak Suhendar.
Pencapaian terebut karena misinya ENJ yang dilakukan di Kalsel begitu ambisius dan spirit. Kecakapan dan ketegasan memberikan inspirasi kepada banyak orang, terlebih ketika malam ekspresi ENJ dimana semua orang mengungkapkan apa yang telah didapatkan ketika ENJ begitupun ketika nama Nurhayati menjadi sosok yang mengesankan di anggotanya. Saat ini Nurhayati menjadi sosok inspiraasi di kampusnya, ia beberapa kali diundang dalam kegiatan kampus menjadi pemateri bahkan kampus lain turut pernah mengundangnya.
Dibalik sejumlah catatan itu, Nurhayati tetaplah seorang anak yang patuh terhadap orang tuanya. Ibu yang dulu protektif kini menjadi proaktif setelah Nurhayati menunjukkan jati dirinya yang positif. Disetiap kegiatan besar atau event lomba besar ia selalu minta doa dan dukungan kepada orangtuanya. Terlepas dari sejumlah pembuktian yang ia hasilkan, Nurhayati sadar dan bertekad akan ingin terus melakukan perubahan untuk kebaikan terhadap siapapun, ia ingin menjadi berguna bagi lingkungannya dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Catatan emas menjadi aktivis ini telah ia torehkan dan semoga mampu menginspirasi bagi adik tingkatnya begitupun civitas lainnya. Nurhayati membuktikan kepada seluruh rekan dan pengajarnya bahwa setiap orang punya cara tersendiri untuk bersinar. Dan bagaimana saat ia menjadi bahan bully-an teman-temannya hingga kini menjadi tokoh inspirasi di kampusnya. Selama kita masih hidupm segala hal itu masih mungkin terjadi karena Kuasa Tuhan dan itu nyata. Tidak semua orang terlahir dengan sempurna atau sanggup seperti yang diinginkan. Tapi setiap orang adalah sosok istimewa yang punya cara tersendiri untuk menunjukkan bahwa ia istimewa. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA

PRAKTIKUM I V MORFOLOGI TUMBUHAN (A BKC 2203 ) RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA Dosen Pengasuh: Dra. Sri Amintarti, M.Si M. Arsyad, S.Pd, M.Pd Asisten Dosen: Anis Hilaliah Yunida Ulfah Disusun Oleh: Habibah Nurhayati (A1C21 4012 ) KELOMPOK V IIA                                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MEI 201 5   PRAKTIKUM VII Topik                    : Rumus bunga dan diagram bunga Tujuan                   : Membuat rumus bunga dan diagram bunga Hari/ Tanggal        : Kamis/ 24 April 2015 Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin I.           ALAT DAN BAHAN Alat: 1.       Baki 2.       Alat tulis Bahan: 1.       Bunga alamanda ( Allamanda cathartica L.) 2.       Bunga kertas ( Bougainvillea spectabilis ) 3.       Bunga

TATA LETAK DAUN, RUMUS DAUN, DAN DIAGRAM DAUN

PRAKTIKUM III MORFOLOGI TUMBUHAN (AKKC 224) TATA LETAK DAUN,   RUMUS DAUN,   DAN DIAGRAM DAUN Dosen Pengasuh: Dra. Sri Amintarti, M.Si M. Arsyad, S.Pd, M.Pd Asisten Dosen: Anis Yunida Ulfah Disusun Oleh: Habibah Nurhayati (A1C21 4012 ) KELOMPOK V IIA                                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MARET 201 5 PRAKTIKM III Topik                    : Tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun Tujuan                  : Mengenal berbagai tata letak daun pada batang, menetukan rumus daun serta menggambar bagan dan diagram daun. Hari/Tanggal         : Sabtu/ 7 Maret 2015 Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin   I.           ALAT DAN BAHAN A.     Alat 1.       Baki 2.       Alat Tulis B.      Bahan 1.   

Gizi Pada Orang Dewasa

MAKALAH NUTRISI DAN GIZI ( ABKC 2702 ) “GIZI UNTUK ORANG DEWASA” Disusun Oleh : Kelompok VIII Isna                             (A1C214206) Kartini                        (A1C214017) Nurlita                        (A1C214090) Rahminawati             (A1C214045) Thati Rifan A.           (A1C214213) Yuni Radianti            (A1C214063) Dosen Pengasuh : Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd Dra. Aulia Ajizah, M.Kes Nurul Hidayati Utami, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN AGUSTUS 201 7 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim           Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , yang atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Gizi Untuk Orang Dewasa ”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah