Langsung ke konten utama

Gizi Ibu Menyusui

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat, karena berguna untuk peroses penyembuhan sehabis melahirkan dan untuk memproduksi yang cukup untuk menyehatkan bayi (Ambarwati, Wulandari, 2009).
Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100 cc  berkemampuan memasok 67-77 kkal, dari sinilah dapat diperkirakan besarnya energi yang diperlukan untuk memproduksi sehari sebanyak 850 cc (Arisman, 2007). Di samping perawatan pada bayi dan yang juga sangat penting diperhatikan adalah merawat kesehatan ibu. Sebab, kesehatan bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula pada asupan, terutama bagi ibu yang menyusui.  yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya harus tetap dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang menyusui harus mengandung makanan bergizi seimbang. Menurut Dr. William Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik. Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah  yang dihlkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi  dan untuk aktifitas ibu itu sendiri (Sujiyatini, Djanah, Kurniati, 2010).
Selama masa kehamilan, dimana wanita yang mengalami peningkatan berat badan yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan yang lebih tinggi dari pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi konsumsi makanannya, akibatnya dapat menghambat produksi susu atau mengganggu status gizi ibu, selain itu rasa letih yang sering dirasakan ibu seiring dengan penurunan berat badan yang cepat akan berdampak buruk pada pengeluaran  (Bobak, 2005).
Oleh karena itu diet pada masa nifas perlu mendapat perhatian yang serius, karena diet yang diharapkan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan, tapi bukan diet yang mengurangi konsumsi zat-zat gizi. Menu makanan yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu pedas dan berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna (Saleha, 2009).
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. Status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan persalinan kemudian diikuti masa lakt, tidak segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, serta jumlah paritas yang banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu mengalami gangguan penyerapan gizi, akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang baik dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui anaknya khususnya pada masa nifas harus diberikan pengetahuan tentang asupan nutrisi yang baik bagi ibu dan bayinya.

1.2  Rumusan Masalah
1.   Apa itu gizi?
2.   Apa itu gizi ibu menyusui?
3.   Bagaimana status kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu menyusui?
4.   Mengapa status gizi berpengaruh bagi ibu menyusui?
5.   Bagaimana cara untuk memberikan pendidikan gizi bagi ibu menyusui?
6.   Apa saja masalah gizi pada ibu menyusui

1.3  Tujuan
1.   Menjelaskan pengertian gizi.
2.   Menjelaskan pengertisn gizi ibu menyusui.
3.   Menggambarkan status kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu menyusui.
4.   Mengemukakan alasan status gizi berpengaruh bagi ibu menyusui.
5.   Menggambarkan cara untuk memberikan pendidikan gizi bagi ibu menyusui.
6.   Mengemukakan masalah gizi pada ibu menyusui.

1.4  Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan agar lebih memperdalam pemahaman tentang konsep gizi ibu menyusui. Sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai nutrisi dan gizi khususnya yang bersangkutan dengan gizi ibu menyusui.

1.5 Metode Penulisan
Pada pembuatan makalah ini kami menggunakan metode deskriptif dengan studi kepustakaaan, yaitu pengetahuan yang bersumber dari berbagai media tulis, baik berupa buku atau media lainnya yang berhubungan dengan makalah ini.






BAB II
GIZI IBU MENYUSUI

2.1 Pengertian Gizi
Gizi suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, trasport, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghilangkan energi (Coad dunstall, 2006).

2.2  Pengertian Gizi Ibu Menyusui
Ibu menyusui memerlukan energi dan gizi yang lebih besar dari pada yang tidak menyusui. Energi dan gizi ini digunakan untuk memenuhi produksi  dan aktivitas ibu menyusui itu sendiri. Pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengaruh kepada status gizi ibu menyusui dan juga bagi tumbuh kembang bayinya. Menyusui selain bermanfaat memberiakan zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi juga bermanfaat bagi ibunya juga.
Menurut Dr. Hananto Wiryo, Sp.A (2002) selama menyusui ibu memproduksi sekitar +/- 800 cc air susu yang mengandung +/- 600 kkal. Karena itu ibu menyusui memerlukan tambahan +/-800 kkal yaitu 600 kkal untuk memproduksi  dan 200 kkal untuk aktifitas ibu sendiri. Sumber energi bisa di peroleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Ibu menyusui juga harus menambah asupan cairan. Asupan cairan ini digunakan untuk memproduksi . Adapun penambahan asupan cairan pada ibu hamil sebesar 3000 ml/hari (kemenkes 2014).
Tambahan zat gizi mikro lain bagi ibu menyusui adalah kalsium, zat besi, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin D, Zink, iodium, dan selenium. Disamping itu ibu menyusui dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 banyak terdapat pada ikan laut.
Asam lemak akan diubah menjadi DHA yang kemudian dikeluarkan oleh . DHA sangat bagus untuk perkembangan otak bayi. Kalsium terdapat pada susu, keju, teri, dan kacang-kacangan. Zat besi terdapat pada daging merah, hati, golongan sea food dan bayam (kemenkes, 2014).

2.3 Status Gizi Ibu Menyusui
Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan kualitas produksi. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan mengakibatkan ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi  di pengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi  sekitar 600 - 800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi  sekitar 500 - 700 ml.
Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip dan faktor yang mesti diperhatikan dalam pemenuhannya.
1.    Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu. Bila pemberian  berlangsung baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Penting bagi iu menyusui  adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
2.    Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi
Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume  yang diproduksi per hari. Protein dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari. Suplement, jika makan sehari seimbang, suplement tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi. Faktor lainnya seperti aktivitas, psikologi, kesehatan, pengetahuan dan pendidikan tentang pantangan, kesukaan, kebutuhan, sosial ekonomi, bayi tidak mau menyusu dan masalah pada payudara.
3. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktat didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi  dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
a)    Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
1.      Energi
Energi sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui karena sedang menjalani masa menyusui, ibu membutuhkan tambahan masukan energi untuk mencukupi kebutuhan ibu dan anak.
2.      Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk membangun jaringan baru pada tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi, memelihara sel tubuh dan mensuplai kebutuhan akan energi.
3.      Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk . Oleh karna itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
4.      Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam proses produksi , tubuh juga menjaga konsenter kalsium dalam  relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi  akan diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
5.    Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
6.    Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memflit pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan putih.
7.    Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
8.      Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
9.      Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.

Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Zat gizi
0-6 bulan
7-12 bulan
Energi (kkal)
+ 700
+ 500
Protein (g)
+ 16
+ 12
Vitamin (RE)
+ 350
+ 300
Tiamin (mg)
+ 0,3
+ 0,3
Riboflavin (mg)
+ 0,4
+ 0,3
Nin (mg)
+ 3
+ 3
Vitamin B-12 (µg)
+ 0,3
+ 0,3
Asam folat (µg)
+ 50
+ 40
Vitamin C (mg)
+ 25
+ 10
Kalsium (mg)
+ 400
+ 400
Fosfor (mg)
+ 300
+ 200
Magnesium (mg)
+ 40
+ 30
Besi (mg)
+ 2
+ 2
Seng (mg)
+ 10
+10
Iodium (µg)
+ 50
+ 50
Selenium (µg)
+ 25
+ 20
            Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
1)    Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Zat besi membantu memelihara tingkat energi dan mencegah anemia. Folat atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu serta sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
2)    Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Bluberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan  makan 3-5 porsi buah setiap hari.
3)    Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brl dan pistachio.
4)    Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin mh aman dikonsumsi  12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, mineral, dan cairan. Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya :
Makanan
Jumlah energi
3/4 gelas n seberat 100 g
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
2 buah kentang berukuran sedang seberat 200 g
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
2 iris roti seberat 80 g
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
5 biskuit kraker seberat 50 g
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
1 potong daging ukuran sedang seberat 50 g
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
1 butir telur ayam negeri seberat 60 g
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g udang basah
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
2 potong sedang tempe seberat 50 g
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat

Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui seperti tinggi kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hr, tinggi konsumsi cairan dan buah segar serta susunan menu bervariasi dan seimbang.

4.        Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

2.4 Pengaruh Status Gizi Ibu Pada Sukses Menyusui
Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari, seorang ibu menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan sebesar 500 – 700 kkal tersebut tak lain diperlukan untuk keperluan Biosintesis. Ekstra energi tersebut tidak semuanya harus di dapatkan dari intake makanan yang di konsumsi ibu menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah di bentuk sejak dimulainya proses masa kehamilan. Sisa 300 – 500 kcal / hari lah yang baru di harapkan diperoleh dari intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak kelaparan dan produksi  lancar.
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu merokok selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil mh belum diketahui dan juga mengurangi produksi susu. Namun, pil POP (Progesteron Only Pil / low-dose) tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh di gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes yang tidak boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode KB alamiah, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormonal.  
2.5  Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
1.      Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2.      Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3.      Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4.      Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama menyusui.
5.      Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6.      Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7.      Makanlah makanan yang alami, makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8.      Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
Makanan sehari-hari yang di konsumsi oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat menu seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu. Dalam menyusun hidangan untuk ibu menyusui perlu di perhatikan hal-hal berikut ini:
a.       Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam
b.      Makanan mudah di cerna
c.       Bumbu tidak terlalu banyak merangsang
d.      Porsi kecil tapi sering
e.       Cukup cairan
f.       Ibu yang tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangan dalam hal makan
g.      Makanan yang seimbang, gerak badan, dan udara segar
h.      Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
i.        Jika ibu terlalu gemuk, kurangi makanan sumber zat tenaga
j.        Jika ibu terlalu kurus, tambahkan porsi makan
k.      Hindari alkohol karena dapat berakibat bayi mengalami FAS (Fetal Alkohol Syndrome) dengan tanda-tanda :pertumbuhan lambat, kepala kecil, bentuk wajah berubah, pertumbuhan sel, serta jumlah produksi sel menurun
Adapun kebutuhan tambahan makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu menyusui dapat dilihat dari porsi makan yang harus dikonsumsi. Kebutuhan tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini yang dapat dijadikan sebagai indikator dari jumlah makanan yang di butuhkan oleh tubuh yang harus dikonsumsi oleh ibu.

Tabel Tambahan Makanan Untuk Ibu Menyusui
Bahan Makanan
Tidak Menyusui (gr)
Menyusui 0 – 6 bulan (gr)
Menyusui 7 – 12 bulan (gr)
Menyusui 13 – 24 bulan
Beras
250 = n 500 gr/5 gelas
50 = n 100 gr/ 1 gelas
50
50
Protein hewani
100 (2 potong)
50 (1 potong)
50
50
Telur
50 (1 butir)
50 (1 potong)
50
50
Protein nabati
100 (4 potong)
50 (2 potong)
50
50
Kacang hijau
25 (2,5 sdm)
51 (5 sdm)
-
-
Sayuran
200 (2 gelas)
100 (1 gelas)
100
100
Buah
201 (2 potong)
100 (1 potong)
100
100
Minyak
25 (2,5 sdm)
25 (2,5 sdm)
25
25
Gula
25 (2,5 sdm)
25 (2,5 sdm)
25
25
Susu bubuk
25 (2,5 sdm)
50 (5 sdm)
50
25

                          
2.6    Masalah Gizi Pada Ibu Menyusui
Masalah pada gizi pada ibu menyusui sangat berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi ibu menyusui itu sendiri. Dengan kuranganya asupan makanan pada jenis makanan tertentu mengakibatkan ibu mengalami defisiensi terhadap jenis zat gizi tertentu. Masalah pada ibu menyusui yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi tertentu dapat kami jelaskan sebagai berikut:
1.Anemia zat besi
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat yang seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari-hari beraneka ragam dan memenuhi gizi seimbang. Sumber makanan yang mengandung zat besi pada sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur, dsb. Sayuran seperti daun singkong, kangkung dan bayam juga mengandung zat besi akan tetapi lebih sulit absorpsinya di dalam tubuh. Asupan folat yang cukup penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Terlibat dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Seorang wanita menyusui menbutuhkan 280 mikrogram per hari.
Folat terdapat dalam sayuran berdaun hijau, kacang polong, jeruk, wartel, pisang, alpukat, gandum utuh, sereal dan biji-bijian dan hati.

2.      Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
GAKI adalah gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid di leher dan kretinisme. Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak dan saraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah. Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari. Makanan yang mengandung yodium tinggi terdapat pada makanan laut dan dari mengkonsumsi garam yang mengandung yodium. Mengkonsumsi makanan yang mengandung yodium dapat mencegah GAKI pada ibu menyusui.

3.      Kurang energi protein (KEP)/protein energi malnutrition (PEM)
Protein berfungsi sebagai zat gizi pembangun sel. Protein juga pembentuk hormon oksitosin dan prolaktin yang sangat berperan dalam proses lakt. KEP adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
KEP pada ibu menyusui dapat menyebabkan penyembuhan bekas lahir yang lama, kualitas dan kuantitas yang menurun, ibu kehilangan berat badan. KEP dapat di cegah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, daging, ikan dan telur.

4.      Kekurangan vitamin D pada ibu menyusui
Kebutuhan kalsium meningkat selama menyusui karena digunakan untuk memproduksi yang mengandung kalsium tinggi. Fungsi utama vitamin D pada ibu menyusui adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C. Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Apabila asupan kalsium kurang maka ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi karena cadangan kalsium dalam tubuh ibu digunakan untuk produksi ASI. Makanan hewani yang merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak ikan. Penyerapan kalsium akan maksimal jika ibu membiasakan diri berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari.










BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
1.      Gizi suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, trasport, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghilangkan energi.
2.      Energi dan gizi ini digunakan untuk memenuhi produksi dan aktifitas ibu menyusui itu sendiri kemudian akan berpengaruh kepada status gizi ibu menyusui dan juga bagi tumbuh kembang bayinya.
3.      Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan kualitas produksi. Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip gizi ibu menyusui, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pengaruh status gizi bagi ibu menyusui.
4.      Seorang ibu menyusui tidak harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak kelaparan dan produksi  lancar. Hindari minuman keras, merokok dan mengonsumsi pil KB.
5.      Pendidikan gizi bagi ibu menyusui makan makanan yang bermanfaat, mengandung kalori, bergizi kaya akan vitamin dan mineral.
6.      Masalah pada ibu menyusui yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi seperti anemia zat besi, GAKI, KEP/PEM dan kekurangan vitamin D.

3.2  Saran
 Setelah membaca makalah ini, penyusun berharap semoga kita semua semakin memahami konsep gizi ibu menyusui dan semakin memperbanyak perbendaharan ilmu mengenai nutrisi dan gizi pada umumnya dan ilmu tentang gizi ibu menyusui pada khususnya.



DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R,E., Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra. Cendika Press
Arisman, 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku. Kedokteran
Bobak dkk. 2005. Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
David H. Simanjuntak,Etti Sudaryati “Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui “ Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Kemenkes. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Saleha, Siti. 2009. Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Sujiyatini., Djanah, N., Dan Kurniati, A., 2010.  Asuhan Ibu Nifas, Yogyakarta : Cyrilus. Publisher
Wiryo,Sp.A, dan DR.Dr.Hananto. 2002. Gizi Untuk Praktisi Kesehatan. Jakarta : ECG


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA

PRAKTIKUM I V MORFOLOGI TUMBUHAN (A BKC 2203 ) RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA Dosen Pengasuh: Dra. Sri Amintarti, M.Si M. Arsyad, S.Pd, M.Pd Asisten Dosen: Anis Hilaliah Yunida Ulfah Disusun Oleh: Habibah Nurhayati (A1C21 4012 ) KELOMPOK V IIA                                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MEI 201 5   PRAKTIKUM VII Topik                    : Rumus bunga dan diagram bunga Tujuan                   : Membuat rumus bunga dan diagram bunga Hari/ Tanggal        : Kamis/ 24 April 2015 Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin I.           ALAT DAN BAHAN Alat: 1.       Baki 2.       Alat tulis Bahan: 1.       Bunga alamanda ( Allamanda cathartica L.) 2.       Bunga kertas ( Bougainvillea spectabilis ) 3.       Bunga

TATA LETAK DAUN, RUMUS DAUN, DAN DIAGRAM DAUN

PRAKTIKUM III MORFOLOGI TUMBUHAN (AKKC 224) TATA LETAK DAUN,   RUMUS DAUN,   DAN DIAGRAM DAUN Dosen Pengasuh: Dra. Sri Amintarti, M.Si M. Arsyad, S.Pd, M.Pd Asisten Dosen: Anis Yunida Ulfah Disusun Oleh: Habibah Nurhayati (A1C21 4012 ) KELOMPOK V IIA                                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MARET 201 5 PRAKTIKM III Topik                    : Tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun Tujuan                  : Mengenal berbagai tata letak daun pada batang, menetukan rumus daun serta menggambar bagan dan diagram daun. Hari/Tanggal         : Sabtu/ 7 Maret 2015 Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin   I.           ALAT DAN BAHAN A.     Alat 1.       Baki 2.       Alat Tulis B.      Bahan 1.   

Gizi Pada Orang Dewasa

MAKALAH NUTRISI DAN GIZI ( ABKC 2702 ) “GIZI UNTUK ORANG DEWASA” Disusun Oleh : Kelompok VIII Isna                             (A1C214206) Kartini                        (A1C214017) Nurlita                        (A1C214090) Rahminawati             (A1C214045) Thati Rifan A.           (A1C214213) Yuni Radianti            (A1C214063) Dosen Pengasuh : Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd Dra. Aulia Ajizah, M.Kes Nurul Hidayati Utami, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN AGUSTUS 201 7 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim           Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , yang atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Gizi Untuk Orang Dewasa ”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah