POTRET
PENDIDIKAN DI PULAU MARABATUAN
Indonesia
adalah negara berkembang yang masih mengalami berbagai proses pembangunan. Di
sektor pendidikan, Indonesia masih kurang mengembangkan SDM yang dimiliki
masyarakat. Buktinya, dalam sebuah survei mutu pendidikan, Indonesia menempati urutan
ketiga dari bawah di antara 40 negara lain. Sistem pendidikan di Indonesia
selalu disesuaikan dengan kondisi politik dan birokrasi yang ada. Padahal itu
bukanlah masalah utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Yang lebih penting
adalah bagaimana pelaksanaan di lapangan, termasuk kurangnya pemerataan
pendidikan, terutama di daerah tertinggal. Seperti halnya adalah Pulau Sembilan. Pulau Sembilan adalah Sebuah kecamatan
yang berada diwilayah Terluar, Tertinggal dan Terbelakang Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia.
Disebut kecamatan Pulau Sembilan, karena ada sembilan pulau di sana, antara
lain Pulau Marabatuan, Denauan, Payung-Payungan, Maradapan, Matasirih,
Pemalikan, Labuan Barat, Kalambau dan Pulau Sarang. Pusat pemerintahan
kecamatan Pulau Sembilan berada di Marabatuan, Desa Tengah. Kecamatan Pulau
Sembilan dibagi menjadi 5 desa, yaitu: Desa Labuan Barat, Desa Maradapan, Desa
Tanjung Nyiur, Desa Teluk Sungai, Desa Tengah.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia September 2014
adalah 27,73 juta jiwa. Dibandingkan Maret 2014, jumlah penduduk miskin
mengalami penurunan sebesar 1,95 persen (Maret 2014 = 28,28 juta jiwa).
Provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Papua dan Papua Barat
(27,80 persen dan 26,26 persen). Adapun provinsi dengan angka kemiskinan
terendah yaitu DKI Jakarta (4,09 persen), disusul oleh Bali (4,76 persen) dan
Kalimantan Selatan (4,81 persen). Kinerja perekonomian Kalimantan Selatan
selama tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013. Laju pertumbuhan
tahun 2014 sebesar 4,85 Persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang
mencapai 5,36 persen. (BPS KalSel, 2015)
Pendidikan di Pulau Marabatuan Kec. Pulau Sembilan, Kab. Kota Baru.
Pulau yang membagi dua deda yaitu Desa Tanjung Nyiur dan Desa Tengah. Dua Desa
tersebut memiliki empat instansi pendidikan yaitu: Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tengah,
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tanjung Nyiur, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)
Pulau Sembilan dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pulau Sembilan.
Sayangnya SMP dan SMA satu-satunya instansi yang menaungi wilayah Kec. Pulau Sembilan. Berdasarkan wawancara
terhadap Guru Biologi SMAN 1 Pulau Sembilan, Nur Hikmah S.Pd, Gr (30th)
(18/10/16) Jumlah anak yang tidak sekolah mencapai 20% dimulai dari anak-anak yang tidak
sekolah Pendidikan Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
80% sisanya anak-anak melanjutkan hingga Sekolah Menengah Atau. Dari 80% jumlah
siswa, hanya 2 – 10 orang siswa yang melanjutkan jenjang pendidikan ke
Perguruan Tinggi Negeri. Hal itu karena biaya pendidikan yang menyebabkan
anak-anak putus sekolah. Lagi-lagi faktor biaya menjadikan pendidikan
masyarakat miskin menjadi lebih rendah dibandingkan masyarakat kota.
Akses tempat
tinggal pun dapat menjadi faktor rendahnya pendidikan masyarakat miskin.
Masyarakat miskin yang biasanya bertempat tinggal di desa-desa memiliki akses
jalan yang sulit dijangkau. Sehingga pendidikan yang masuk ke dalam masyarakt
miskinpun menjadi minim. Pasalnya sulitnya jarang tempuh SMA karena dari
Sembilan pulau hanya satu pulau yang memiliki SMA yaitu di ibukota kecamatan
Desa Tengah, Pulau Marabatuan. Sehingga anak-anak yang berada di luar Pulau
Marabaruan, seperti di Pulau Matasiri, Pulau Tanjung Kunyit, Pulau
Kalambau dan Pulau Maradapab terpaksa merantau di Pulau Marabatuan dan berharap ada keluarga yang
mau mengangkatnya menjadi anak angkat selama masa pendidikan SMA. Padahal di Pulau Marabatuan terlihat dari
Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah namun Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kurang memiliki pendidikan, sehingga SDA yang melimpah kurang dimanfaatkan
sebaik mungkin. Tidak hanya ditekankan pendidikan formal saja untuk dapat
mengelola SDA, bisa saja pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan pemerintah
untuk warga miskin agar dapat memanfaatkan SDA sebaik mungkin sehingga dapat
memajukan dan membangun perekonomian.
Dan mirisnya lagi Sekolah Menengah Atas yang
merupakan satu-satunya di Kec. Pulau Sembilan baru saja didirikan pada Tahun
2007 dan sebelumnya pun SMA tersebut satu atap dengan SMPN 1 Pulau Sembilan. Guru-guru
yang mendidik di SMAN 1 Pulau Sembilan berjumlah 16 orang; 7 orang berasal dari
luar wilayah Pulau Sembilan dan 9 orang berasal dari dalam wilayah Pulau
Sembilan. Total seluruh siswa di SMAN 1 Pulau Sembilan berjumlah 148 Siswa,
dimana siswa-siswa tersebut berasal dari berbagai desa. Pada jam luar sekolah
anak-anak sekolah menghabiskan waktunya untuk bermain dan bekerja di laut
membantu orang tua mencari ikan, mengeruk pasir, dan berjualan hasil tangkapan
laut. Pada anak-anak yang tidak bersekolah mereka membantu orang tua, bekerja di
kapal membantu pengepul ikan, dan merantau ke luar wilayah. Sangat disayangan
bahwa usia muda yang seharusnya digunakan untuk menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya dan berkontontribusi untuk Indonesia kini mereka harus
mengais untuk bekerja dan menghabiskan hati, pikiran dan tenaga untuk mencari
uang. Padahal pemuda merupakan salah satu pilar pembangunan suatu negeri,
bahkan kondisi suatu negara ditentukan oleh pemudanya.
Upaya untuk meningkatkan taraf pendidikan penduduk
Indonesia yang lebh baik. Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap
warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas
hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan
Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
menciptakan kesejahteraan umum. Dalam rangka mengaplikasikan hal tersebut,
Kemenko Maritim bersama Kementrian/Lembaga dan Instansi Terkait
menyelenggarakan Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2016 serentak di wilayah
Indonesia. Tak kalah halnya Kalimantan Selatan pertama kalinya menyelenggarakan
Ekspedisi Nusantara Jaya Kalimantan Selatan (ENJ KalSel) 2016 Pada tanggal
14-24 Oktober 2016 terdiri dari Mahasiswa-mahasiswi Universitas Lambung
Mangkrat dan Pemuda-Pemudi Kalimantan Selatan sebanyak 21 orang berupaya
meningkatkan taraf pendidikan yang lebiih baik melakukan kegiatan terpadu
lintas sektor/pelaku untuk membantu mempercepat pembangunan kemaritiman
Indonesia terutama pulau-pulau terluar yaitu di Pulau Marabatua, Kec. Pulau
Sembilan, Kab. Kota Baru. Dalam rangka memperluas akses pembangunan pendidikan,
upaya untuk meningkatkan partisipasi pendidikan sekaligus menurunkan
kesenjangan taraf pendidikan antarkelompok masyarakat melalui, antara lain,
1.
Film edukasi merupakan suatu
tayangan yang bertujuan untuk merubah perilaku seseorang baik itu kognitif,
afektif, maupun psikomotor, dan tidak bersifat profit oriented.
2.
Pembelajaran di luar
ruang akan membawa peserta didik dapat berintegrasi dengan alam.
3.
Raih cita-cita Hadapi Masa depan. Edukasi
meraih mimpi masa depan dan mewujudkan cita-cita Nasional
4.
Wawasan Peta Indonesia. Pengetahuan
Letak Kepulauan Indonesia
5.
Wawasan Potensi Kepulauan Indonesia. Menyadaran
masyarakat akan pentingnya Potensi Kepulauan Indonesia yang berlimpah.
6.
Membangkitkan semangat kemerdekaan dan
perjuangan demi NKRI. Menanamkan rasa cinta tanah air.
Menambahkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa membangkitkan semangat
kemerdekaan dan perjuangan demi NKRI
7.
Rumah Pintar. Membuat Rumah pintar
sebagai Perpustakaan desa untuk menumbuhkan minat baca dan Wadah Kreatif.
8.
Sosialisasi Beasiswa.
Mensosialisasikan beasiswa-beasiswa baik dari instansi, perusahaan dan yayasan
sebagai sarana mudah mencapai pendidikan yang lebih baik.
Dengan
adanya program-program tersebut semoga Indonesia semoga
pemerataan pendidikan bisa menyeluruh. Menuju Indonesia cerdas sehingga Pendidikan
dapat dirasakan oleh semua warga Negara.
1. Sosialisasi dan Motivasi
2. Belajar Bersama
Komentar
Posting Komentar