PRAKTIKUM IX
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
STROBILUS GYMNOSPERMAE
Dosen Pengasuh:
Dra. Sri Amintarti,
M.Si
M. Arsyad, S.Pd,
M.Pd
Asisten Dosen:
Anis Hilaliah
Yunida Ulfah
Disusun Oleh:
Habibah Nurhayati
(A1C214012)
KELOMPOK VII A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015
PRAKTIKUM IX
Topik : Strobilus gymnospermae
Tujuan : Mengenal berbagai bentuk strobilus
jantan dan betina pada beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya
Hari/ Tanggal : Sabtu
/ 9 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1.
Baki
2.
Lup
3.
Pisau/
cutter
4.
Alat
tulis
Bahan :
1. Daun strobilus jantan dan betina pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
2. Daun strobilus jantan dan betina pakis haji (Cycas rumphii L.)
3. Daun strobilus jantan dan betina melinjo (Gnetum gnemon L.)
II.
CARA
KERJA
1. Mengamati bagian-bagiandari strobilus: sisik, bakal
biji, tangkai sprotofil, tangkai strobilus, biji, dan sayap.
2. Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun dan deskripsi
daun.
III.
TEORI
DASAR
Berdasarkan letak bakal bijinya, division
Spermatophyta di bagi dalam 2 sub division yaitu Gymnospermae dan angiospermae.
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah,
tetapi menempel pada dain buah dan terlihat dari luar sehingga dinamakan
tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal
bijinya berada dalam daun buah yang tidak terlihat dari luar sehingga dinamakan
tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1. Berakar
tunggang
2. Daun
sempit, tebal dan kaku.
3. Bunga
yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk
sari yang disebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu strobilus jantan dan
betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang
tersusun dari daun buah.
4. Terjadi
pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara
penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi:
1.
Akar
dan batang berkambiung, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder).
2.
Pada
ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra kea
rah luar dan sel-sel akar kea rah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra
dengan ujung akar.
3.
Batang
tidak mempunyai fleoterna (sarung tepung), yaitu endodermis yang menghasilkan
zat tepung.
4.
Bulung
kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja
sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae, dan kadang-kadang
berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik
kecil. Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan
mirip untai (amentum), benang sari
banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang diberi nama
“kerucut” dengan banyak sisik kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, ini
dengan perisai di ujung dengan satu bakal biji pada sisi atas dekat pangkal,
kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini diri atas dengan
bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap
atau tidak.
VI.
HASIL
PENGAMATAN
1. Pinus
merkusii Jungh. & De
Vriese
a.
Strobilus
jantan dan strobilus betina
Keterangan:
1.
Strobilus
jantan
2.
Mikrosporofil
3.
Tudung
4.
Mikrosporongia
(2)
5.
Cabang
(dengan strobilus jantan)
6.
Strobilus
betina (masak runjung)
7.
Megasporofil
8.
Sisik
runjung
9.
Sayap
(2)
10. Biji
a.
Jantan b.
Betina
|
Sumber: Anonim a. 2015.
2. Cycas
rumphii L.
a.
Keterangan:
1.
Strobilus
jantan
2.
Tangkai
strobilus
3.
Daun
Sumber: Anonim b. 2008.
b.
Keterangan:
1.
Strobilus
betina
2.
Tangkai
strobilus
3.
Sayap
4.
Biji
Sumber: Anonim c. 2008.
3.
Keterangan:
1.
Strobilus
betina
2.
Bunga
3.
Braktea
4.
Biji
muda
5.
Mikropil
6.
Biji
7.
Cabang
dengan strobilus jantan
8.
Strobilus
jantan
9.
Lingkaran-lingkaran
bunga betina (steril)
10. Lingkaran-lingkaran bunga jantan
11. Stamen perigonium
12. Perigonium
13. Intagumen luar
14. Intagumen dalam
15. Nuselus
a.
Sumber: Anonim d. 2012.
Sumber: Anonim e. 2009.
V.
ANALISIS
DATA
1. Daun strobilus jantan dan betina pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Pinophytina
Sub-classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusi Jugh. & De Vriese
Sumber : (Cronquist. 1981)
Strobilus ♂
aksilar atau terminal pada sirung pendek, dengan banyak mikrosporofil
bertangkai dan dua kantong sari. Serbuk sari dengan dua gelembung udara, yang
pada perkecambahan merupakan dua sel protalium. Strobilus ♀ terminal atau
aksilar, dengan banyak sisik-sisik penutup yang tersusun dalam spiral. Pada
ketiak sisik penutup terdapat satu sisik biji dengan dua bakal biji yang
mikropilnya menghadap ke sumbu. Sehabis penyerbukan sisik-sisik penutup dan
sisik-sisik biji membesar dan mengayu selanjutnya terjadilah buah yang
berbentuk kerucut. Biji kecil, oval, ringan, mempunyai sayap ke samping,
lembaga dengan 2-15 daun lembaga.
Menurut linawatipelangi.wordpress.com (2012),
Dari hasil
pengamatan pada strobilus Pinus, pada umumnya tanaman ini berumah satu, dengan
strobilus jantan dan strobilus betina terdapat dalam satu pohon. Strobilus
jantan terdapat di ujung cabang, membawa banyak mikrosporofil yang tentunya
sangat kecil yang tersusun secara spiral dan sangat sulit diamati. Strobilus
betina yang diamati merupakan yang sudah masak (runjung) yang terdiri atas
sisik-sisik runjung dan dua biji yang bersayap pada tiap sisik runjung.
Sedangkan
daunnya memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Tata letak tersebar pada
cabang paling ujung, bentuk daun serupa jarum (acerosus), permukaan
licin (laevis), tekstur seperti perkamen (perkamenteus), ujung:
runcing (acutus), pangkalnya runcing (acutus) dan warnanya hijau.
Strobilus
jantan terminal atau aksilar pada sarung pendek dan banyak mikrosporofil
bertangkai yang tersususn spiral, bentuk kerucut tetapi lebih kecil dan bewarna
orange agak kecoklatan, panjangnya kurang lebih 2 cm, pada pangkal tunas yang
muda, bertumpuk berbentuk bulir. Sedangkan strobilus betina terletak pada
ketiak daun, di dalamnya banyak terdapat biji yang mempunyai sayap ke samping,
bentuknya silindris, dan sedikit bangun telur tapi lebih besar dari strobilus
jantan dan bewarna coklat tua. Ketika masih muda bewarna hijau dan mempunyai
sisik yang keras. Tumbuhan ini merupakan tanaman hias.
2. Daun strobilus jantan dan betina pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Cycadophytina
Sub-classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii Miq.
Sumber : (Cronquist. 1981)
Semua Cycas
adalah dioesis (berumah dua, yaitu mikrospora dan megaspora dihasilkan
pada tumbuhan ♂ dan tumbuhan ♀ yang terpisah). Kedua spora/strobilus tersebut
tumbuh pada ujung batang utama, sama bentuk luarnya, hanya saja mikrospora
umumnya berbentuk lebih panjang dan lebih kurus daripada megaspora pada jenis
yang sama.
Strobilus ♂ ada
yang mencapai panjang 30 cm atau lebih (tanpa tangkai), terdiri atas sebuah
poros tengah yang memiliki banyak sisik bertumpuk-tumpuk dan teratur secara
spiral yang disebut mikrosporofil. Mikrosporofil ini berbentuk baji dengan
seluruh permukaan bagian bawah masing-masing tertutup oleh berbagai
mikrosporangium (lebih dari 1000 per Cycas). Setiap mikrosporangium
terdiri atas sebuah dinding setebal beberapa lapis sel, dan sebuah massa tengah
yang terdiri atas berbagai sel induk mikrospora yang membelah diri secara
meiosis dan membentuk tetrad mikrospora yang haploid. Tetrad ini kemudian
memisah menjadi individu-individu mikrospora. Mikrospora mulai berkembang
menjadi gametofit ♂ yaitu ketika masih berada di dalam mikrosporangium,
kemudian inti membelah diri sehingga mikrospora berubah bentuk menjadi bersel
tiga. Dan dari tahap ini selanjutnya disebut serbuk sari, jika serbuk sari
matang poros ujung akan memanjang sedikit dan tiap mikrosporangium terbuka
melalui sebuah celah panjang pada dindingnya. Sehingga serbuk sari itu mudah
mencapai udara bebas dan dipencarkan oleh angin, karenanya dapat membuahi bakal
biji.
Berat strobilus
♀ ada yang mencapai 35 kg. Seperti halnya pada strobilus ♂, sisik strobilus
tersusun spiral di sekeliling poros tengah, tetapi pada strobilus ♀ ini kurang
bervariasi dan berbeda bentuknya dibandingkan strobilus ♂. Setiap sisik
strobilus berisi dua bakal biji yang masing-masing duduk pada satu sisi tangkai
sisik. Pada Cycas megasporangium muncul pada alat yang mirip daun, disebut
megasporofil, yang jauh lebih kecil daripada daun sejati, tetapi seperti halnya
daun, mempunyai struktur pipih, panjang 15-20 cm, berbentuk spiral tertutup
pada batang utama. Tiap megasporofil terdiri atas bagian distal yang terbagi
menyirip dan bagian proksimal yang mirip tangkai dengan 3-10 megasporangium.
Selama hidup tumbuhan ♀ Cycas, meristem ujungnya berselang-seling
menghasilkan daun sejati dan megasporofil. Jika megasporofil telah memenuhi
fungsi perkembangbiakannya, bagian ini akan jatuh.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2012), Pakis haji merupakan tumbuhan
berumah dua, bunga-bunga tersusun dalam strobilus, setiap bunga berkelamin
satu. Strobilus jantan jarang ditemukan. Strobilus betina terletak di ujung
batang, membawa banyak makrosporofil yang bisa lepas satu sama lain atau
kompak, pada strobilus betina ini terdapat biji.
3. Daun strobilus jantan dan betina melinjo (Gnetum gnemon L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetophytina
Sub-classis : Gnetinae
Ordo : Gnetinales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L.
Sumber : (Cronquist. 1981)
Strobius melinjo berbuku yang setiap bukunya terdapat
kupula yang terbentuk dari sisik-sisik braktea yang sebelumnya menyatu. Pada
strobilus ♀
hanya terdapat satu lingkaran bunga betina dan pada setiap bunga betina
tersebut punya perigonium yang berdaging dengan satu ovul yang mempunyai dua
integumen.Strobilus ♂ melinjo pada setiap buku terdapat satu lingkaran
bunga betina yang steril dan dibawahnya terdapat lingkaran-lingkaran bunga
jantan.
Menurut http://mametbios.blogspot.com. Gnetum gnemon merupakan contoh tumbuhan dari kelas Gnetopsida. Dan
merupakan habitus pohon dengan batang berkayu. Untuk pola percabangan pada
Gnetum gnemon adalah monopodial, jadi batang pokok Gnetum gnemon terlihat tampak jelas karena batang tersebut memiliki
ukuran lebih besar dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Bentuk batang Gnetum gnemon ini adalah bulat. Dari
hasil pengamatan, spesies Gnetum gnemon
memiliki daun yang lebar pada bagian pangkal daun dan menyempit kebagian ujung
dengan ujung tumpul (oval). Daun Gnetum
gnemon ini memiliki warna hijau tua dengan permukaan yang licin dan
merupakan jenis daun tunggal dengan tepi yang rata atau tidak bergerigi dengan
filotaksis daun Saling berhadapan yaitu dua helai daun disetiap ranting. Setiap
pasangannya terdiri atas sebuah daun tunggal.
Untuk pertulangan, daun Gnetum gnemon memiliki pertulangan menyirip atau melengkung, dengan ujung tulang daun
sekundernya bertemu dengan tulang sekunder sebelahnya sehingga tulang daun
terlihat mengelilingi tepi daun. Kondisi seperti ini menguntungkan untuk daun,
karena bisa membantu daun lebih tahan terhadap pengrusakan mekanik daun akibat
lingkungannya.
Dengan
melihat bentuk daun, kita bisa membedakan antara melinjo jantan dengan betina.
Pada pohon Melinjo jantan, helaian daun memiliki pangkal daun yang lebih bundar
dibandingkan daun pada pohon betinanya. Sedangkan ujung daun pada pohon Melinjo
ini adalah hampir meruncing.
Pada penelitian tumbuhan Gnetum gnemon, terlihat adanya
butiran-butiran berbentuk bulat lancip berwarna hijau yang disebut strobilus.
Strobilus merupakan alat perkembang biakan Gnetum
gnemon. Ada strobilus jantan dan ada strobilus betina. Yang membedakan strobilus jantan dan betina adalah strobilus jantan
mempunyai ukuran bulir yang bulat tanpa adanya bakal biji, sedangkan strobilus
betina memiliki bulir yang lebih lancip dan dlengkapi adanya bakal biji.
Gnetum
genemon merupakan tumbuhan berumah dua, dimana strobilus jantan dan betina
terpisah, hal yang demikian ditandai oleh dua buah tipe bunga yang berbeda,
yaitu Pentil pada tumbuhan jantan dan Kroto pada tumbuhan betinanya, dimana
ukuran bilur pada bunga jantan lebih kecil dibandingkan bunga betinanya. Bunga
betina tumbuh sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar
dan melancip ke ujungnya.
Selain itu, pada Gnetum gnemon terdapat butiran berwarna
merah dan itu merupakan buahnya. Bentuk buah seperti biji rambutan, dalam
perkembangannya buah ini mula-mula berwarna hijau, kemudian kuning, kemudian
berubah menjadi merah. dan setiap buah dilapisi oleh kulit. Biji ini merupakan
bakal tumbuhan baru, biji itu jatuh dari pohon, kemudian perkembangan
selanjutnya terjadi sewaktu biji sudah tergeletak di tanah.
Gnetum gnemon mempunyai
banyak manfaat untuk manusia. Seperti manfaat dari daun melinjo mempunyai
kandungan antioksidan yang tinggi setara dengan vitamin C dan bisa meningkatkan
daya tahan tubuh. Begitupun dengan
bagian biji melinjo. Jadi protein utama daun melinjo bisa mengusir radikal
bebas, pemicu kanker dan mempercepat penuaan. Kemudian melinjo juga berperan
sebagai anti mikroba alami. Yang artinya bahwa kandungan protein melinjo bisa
digunakan sebagai pengawet makanan alami.
Selain itu, biji dari melinjo dapat dijadikan camilan atau bisa dimakan
langsung. Namun bagi orang yang memiliki riwayat penyakit asam urat, sebaiknya
jangan terlalu banyak mengonsumsi melinjo.
VI.
KESIMPULAN
1. Strobilus jantan pinus aksilar pada sirung pendek dan
mempunyai banyak mikrosporofil bertangkai dan dua kantong sari.
2. Strobilus betina pinus terminal dengan banyak
sisik-sisik penutup yang tersusun spiral.
3. Strobilus jantan pakis haji terdiri
atas sebuah poros tengah yang memiliki banyak sisik bertumpuk-tumpuk dan
teratur secara spiral yang disebut mikrosporofil.
4. Strobilus betina pakis haji sisik
strobilus tersusun spiral di sekeliling poros tengah dan setiap sisik strobilus berisi dua
bakal biji yang masing-masing duduk pada satu sisi tangkai sisik
5. Strobilus jantan melinjo terdapat satu lingkaran yang
tersusun atas bunga betina yang steril dan bunga jantan pada bagian bawahnya.
6. Strobilus betina melinjo hanya terdiri atas satu
lingkaran bunga betina.
Amintarti,Sri. 2012. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Anonim a. 2012. Tersedia.
http://ummulhasanahbio09.blogspot.com (online).
Anonim b. 2008. Tersedia. http://www.flickr.com (online).
Anonim c. 2008. Tersedia. http://www.flickr.com (online).
Anonim d. 2012. Tersedia. http://www.flickr.com (online).
Anonim e. 2009. Tersedia.
http://educorolla6.blogspot.com (online).
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
Komentar
Posting Komentar