Langsung ke konten utama

Akar dan Modifikasinya







 
PRAKTIKUM VIII
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
AKAR DAN MODIFIKASINYA

Dosen Pengasuh:
Dra. Sri Amintarti, M.Si
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd

Asisten Dosen:
Anis Hilaliah
Yunida Ulfah

Disusun Oleh:
Habibah Nurhayati
(A1C214012)
KELOMPOK VII A
                                                     
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015




PRAKTIKUM VIII
Topik                   : Akar dan modifikasinya
Tujuan                  :Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta  modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari/ Tanggal       : Kamis/ 2 Mei 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I.          ALAT DAN BAHAN
Alat:
1.      Baki
2.      Lup
3.      Pisau/ cutter
4.      Alat tulis
Bahan:
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
2.      Lombok (Capsicum sp)
3.      Terong (Solanum sp)
4.      Wortel (Daucus carota L.)
5.      Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.      Singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
7.      Laos (Alpinia galanga)
8.      Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.      Padi (Oryza sativa L.)
10.  Benalu (Loranthus sp)
11.  Sirih (Piper betle L.)

II.          CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan tudung akar.
2.      Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang.
3.      Mengamati bentuk modifikasi akar: tombak, gasing, benang.
4.      Mengamati bentuk-bentuk modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut atau akar banir.
5.      Menggambar hasil pengamatan.

III.            TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi kormus.
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

Sifat-sifat akar:
1.      Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2.      Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
3.      Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4.      Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
5.      Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1.      Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2.      Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Sebagai contoh: wortel, ubi dan sebagainya dalam bentuk umbi-umbian.

Fungsi akar bagi tumbuhan:
1.      Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
2.      Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
3.      Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.      Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya tumbuhan bakau.
5.      Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.

Modifikasi akar

1.      Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
2.      Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
3.      Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
4.      Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.





IV.          HASIL PENGAMATAN
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Keterangan:
1.      Batang akar
2.      Ujung akar
3.      Pangkal akar
4.      Serabut akar




Menurut literatur








Sumber: Anonim a. 2012.





2.     

Lombok (Capsicum sp)


Keterangan:
1.      Batang akar
2.      Ujung akar
3.      Pangkal akar
4.      Serabut akar

Menurut literatur
                                                                                              







Sumber: Anonim b. 2012.

3.     

Terong (Solanum sp)
Keterangan:
1.      Batang akar
2.      Ujung akar
3.      Pangkal akar
4.      Serabut akar






Menurut literatur
                                                                                                           






               
Sumber: Anonim c. 2012.

4.     

Wortel (Daucus carota L.)
Keterangan:
1.      Batang akar
2.      Ujung akar
3.      Rambut akar
4.      Serabut akar



Menurut literatur
                                                                                              







Sumber: Anonim d. 2008.


5.     

Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Keterangan:
1.      Batang akar
2.      Ujung akar
3.      Pangkal akar
4.      Serabut akar
5.       


Menurut literatur
                                                                                                           







Sumber: Anonim e. 2009.

6.     

Singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
Keterangan:
1.      Bantang akar
2.      Ujung akar
3.      Pangkal akar
4.      Serabut akar





Menurut literatur
                                                                                              







Sumber: Anonim f. 2015

7.     

Laos (Alpinia galanga)
Keterangan:
5.      Rimpang
6.      Akar serabut
7.      Batang akar
8.      Ujung akar



Menurut literatur
                                                                                              







Sumber: Anonim g. 2010.


8.     

Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Keterangan:
1.      Inang
2.      Akar udara
3.      Ujung akar
4.      Batang akar
5.      Pangkal akar


Menurut literatur






                                                                                                          

Sumber: Anonim h. 2010.

9.     

Padi (Oryza sativa L.)
Keterangan:
1.      Batang padi
2.      Batang akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut akar





Menurut literatur
                                                                                              







Sumber: Anonim i. 2012.

10. 

Benalu (Loranthus sp)
Keterangan:
1.   Batang inang
2.      Batang akar
3.      Ujung akar




Menurut literatur
                                                                                              







Sumber: Anonim j. 2012.


11. 

Sirih (Piper betle L.)
Keterangan:
1.      Serabut akar
2.      Batang akar





Menurut literatur



  




Sumber: Anonim k. 2011. Tersedia. http://kfk.kompas.com/k

V.            ANALISIS DATA
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Liliopsida
Sub-classis      : Commelinidae
Ordo               : Cyperales
Familia                       : Cyperaceae
Genus             : Cyperus
Species                       : Cyperus rotundus L.
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, rumput teki merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut yaitu akar yang memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Kemudian bermodifikasi menjadi akar rimpang yang berada didalam tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya batang.
Rumput teki merupakan akar serabut karena akar bukan berasal dari calon akar yang asli dan bentuknya seperti serabut, tum. Bentuk akarnya adalah benang atau filiformis karena akar yang menyusun akar-akar serabut kecil seperti benang.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2005) mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa akar dari rumput teki adalah akar serabut. Menurut (mjumani.net:10) Tanaman rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.

2.      Lombok (Capsicum sp)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Asteridae
Ordo               : Solanes
Familia                       : Solanaceae
Genus             : Capsicum
Species                       : Capsicum sp
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran tunggang karena tumbuhan lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar.Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi.Akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran tunggang karena Lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar.
Tipe akar Lombok adalah akar tunggang karenaakar pokok yang berasal dari akar lembaga. Bentuk akarnya tunggang bercabang atau ramonus. Tidak mengalami modifikasi akar.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2005) mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa sistem perakaran yang dimiliki cabai (lombok) adalah sistem akar tunggang. Menurut .mjumani.net Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.
3.      Terong (Solanum sp)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Asteridae
Ordo               : Solanes
Familia                       : Solaneceae
Genus             : Solanum
Species                       : Solanum sp
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, akar pada tanaman terong mempunyai sistem perakaran tunggang dan pada terong dapat dilihat dengan jelas mana batang akar sehingga dapat dibedakan, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.Akar terong tidak mengalami modifikasi, hanya saja, akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Tipe akar dari teronga adalah akar tunggang karena berasal dari akar lembaga. Bentuk akarnya adalah benang karena walaupun seperti akar serabut namun tidak begitu mengalami percabangan. Tidak mengalami modifikasi akar.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2005) mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa akar dari terong  adalah akar tunggang. Menurut mjumani.net Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernrnya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.

4.      Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Rosidae
Ordo               : Apiales
Familia                       : Apiaceae
Genus             : Daucus
Species                       : Daucus carota L.
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernrnya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.
Akar wortel berbentuk tombak dan merupakan tipe akar tunggang yang tidak bercabang. Berbentuk seperti tombak atau Fusiformis karena pangkalnya yang besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akae sebagai percabangan yang biasanya menjadi tempan penimbunan makanan. Akarnya ini merupakan modifikasi yang disebut dengan umbi akar.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:93) mengatakan bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya seperti tombak adalah wortel. Menurut mjumani.net Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernrnya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.
5.      Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Caryophyllidae
Ordo               : Caryophyllales
Familia                       : Chenopodiaceae
Genus             : Pachyrrhizus
Species                       : Pachyrrhizus erosus Urb.
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa akar bengkuang merupakan akartunggang yang berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Umbi bengkuwang ini mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis), yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Akar berbentuk gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Merupakan modifikasi dari umbi batang (tuber).Akar bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan cadangan.Akar bengkuang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik serta dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Bangkuwang memiliki tipe akar tunggang karena akar yang berasal dari akar lembaga. Akarnya ini berbentuk seperti gasing yang kemudian disebut sebagai akar gasing. Dinamakan akar gasing karena pangkal akarnya besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang ganya pada ujung yang sempit dan meruncing. Mengalami modifikasi pada akarnya yaitu umbi akar.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:93) mengatakan bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya gasing adalah bangkuwang.

6.      Singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Rosidae
Ordo               : Euphorbiales
Familia                       : Euphorbiaceae
Genus             : Manihot
Species                       : Manihot utilissima Burm. F.
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan bahwaakar singkong merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan.Berdasarkan dari hasil pengamatan, singkong merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidakdapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan stek batang.
Akar singkong adalah akar serabut yang bentuknya serabut benang karena akar yang menyusun akar serabut tersebut kecil-kecil. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2005) mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa akar dari singkong adalah akar serabut. Menurut mjumani.net Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi.
7.      Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Liliopsida
Sub-classis      : Zingeberidae
Ordo               : Zingiberales
Familia                       : Zingiberaceae
Genus             : Alpinia
Species                       : Alpinia galanga
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, tumbuhan laos merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi dari batang yaitu akar rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil modifikasi dari batang berserta daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari segi ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Di samping sebagai alat perkembangbiakan, rimpang ini juga berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan yang dimanfaatkan manusia sebagai rempah-rempah.Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang, yaitu beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia, berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik, mempunyai kuncup-kuncup dan tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, makan tetapi kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas tanah.
Laos merupakan bentuk modifikasi rimpang. Rimpang adalah batang dan daun yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul diatas tanah dan bisa menjadi tumbuhan baru. Akarnya tipe akar serabut dan bentuk akarnya adalah serabut benang.
Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2005) mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa akar dari laos adalah tipe akar serabut. Menurut mjumani.net Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang diseut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah.

8.      Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Liliopsida
Sub-classis      : Liliidae
Ordo               : Orchidales
Familia                       : Orchidaceae
Genus             : Arachis
Species                       : Arachis flos-aeris
Sumber                       : (Cronquist, 1981)

Berdasarkan pengamatan, tanaman Anggrek kalajengking memiliki sistem perakaran tunggang bercabang. Selain itu, tanaman ini juga memiliki akar udara atau akar gantung (radix aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan aiur dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang yang kemudian menjadi tempat tumbuhnya bunga.
Tanaman Anggrek kalajengking ini mempunyai sistem perakaran tunggang bercabang. Selain itu, pada tanaman ini juga terdapat akar udara atau akar gantung (radix aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan aiur dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang. 
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:96) mengatakan bahwa salah satu contoh akar udara adalah anggrek kalajengking.

9.      Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Liliopsida
Sub-classis      : Commelinidae
Ordo               : Cyperales
Familia                       : Poaceae
Genus             : Oryza
Species                       : Oryza sativa L.
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:95) mengatakan bahwa salah satu contoh akar serabut yang bentuknya seperti benang adalah pada padi.

10.  Benalu (Loranthus sp)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Rosidae
Ordo               : Santalales
Familia                       : Loranthaceae
Genus             : Loranthus
Species                       : Loranthus sp
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang memiliki akar penggerek atau akar pengisap ( houstorium ) dan merupakan atau memiliki perakaran tunggang, yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu.Akar penggerek inidapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, yang berfungsi menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya. Benalu merupakan tumbuhan yang hidup parasit pada inangnya dan bersifat merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati. Tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Benalu mempunyai akar penggerek atau akar pengisap ( houstorium ), yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu. Tetapi akar penggerek ini juga dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya.Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:96) mengatakan bahwa salah satu contoh akar penghisap atau akar penggerek adalah pada benalu.

11.  Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi:
Kingdom                    : Plantae
Divisio                        : Magnoliophyta
Classis                        : Magnoliopsida
Sub-classis      : Magnoliidae
Ordo               : Piperales
Familia                       : Piperaceae
Genus             : Piper
Species                       : Piper betle L.
Sumber                       : (Cronquist, 1981)
Berdasarkan pengamatan, tanaman sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran serabut, yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tanaman sirih terdiri dari batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya. Untuk tanaman sirih dapat kita temukan bahwa sirih mempunyai sistem perakaran serabut yaitu akar semuanya keluar dari pangkal batang. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan cara hidup yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih terdapat akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. Akar pelekat ini merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.
Akar dari sirih adalah akar serabut. Bentuk akarnya sendiri adalah akar benang karena akar-akar penyusunnya yang kecil. Modifikasi akarnya adalah akar pelekat karena akar-akarnya keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:96) mengatakan bahwa akar sirih itu mengalami modifikasi akar yang disebut akar pelekat.

VI.            KESIMPULAN
1.      Tipe akar ada dua yaitu akar serabut (pada singkong) dan akar tunggang (pada terong). Pada akar tunggang, akarnya berasal dari akar lembaga, sedangkan akar serabut tidak.
2.      Bentuk akar ada tiga yaitu seperti tombak (pada wortel), gasing (pada bengkuang), dan benang (pada rumput teki).
3.      Modifikasi pada akar ada umbi akar (pada wortel dan bangkuwang), akar udara (pada anggrek kalajengking), akar penghisap (pada benalu), akar pelekat (pada sirih), akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
4.       
VII.          DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,Sri dan M. Arsyad. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.

Anonim. 2012. Akar. http://id.wikipedia.org (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim. 2012. Sponsor. http://www.tabloidnova.com. Diakses 5 Mei 2015..

Anonim. 2005. http://galeridaun.blogspot.com/. Diakses 5 Mei 2015..

Anonim a. 2012. Tersedia. http://4.bp.blogspot.com (online). Diambil 5 Mei 2015.

Anonim b. 2012. Tersedia. http://indonesiachili.com (online). Diambil 5 Mei 2015.
Anonim c. 2012. Tersedia. http://agroscismk.bravehost.com (online). Diambil 5 Mei 2015.

Anonim d. 2008. Tersedia. http://mayanglife.multiply.com (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim e. 2009. Tersedia. http://kukuhbronk149.blogspot.com (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim f. 2006. Tersedia. http://hans.fugal.net (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim g. 2010. Tersedia. http://krismankpo.blogspot.com (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim h. 2010. Tersedia. http://lcnursery.wordpress.com (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim i. 2012. Tersedia. http://malang.indonetwork.co.id (online). Diakses 5 Mei 2015.

Anonim j. 2012. http://sukasains.com. Diambil 5 Mei 2015.

Anonim k. 2011. Tersedia. http://kfk.kompas.com/kfk/view/99964 (online). Diakses 5 Mei 2015.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA

PRAKTIKUM I V MORFOLOGI TUMBUHAN (A BKC 2203 ) RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA Dosen Pengasuh: Dra. Sri Amintarti, M.Si M. Arsyad, S.Pd, M.Pd Asisten Dosen: Anis Hilaliah Yunida Ulfah Disusun Oleh: Habibah Nurhayati (A1C21 4012 ) KELOMPOK V IIA                                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MEI 201 5   PRAKTIKUM VII Topik                    : Rumus bunga dan diagram bunga Tujuan                   : Membuat rumus bunga dan diagram bunga Hari/ Tanggal        : Kamis/ 24 April 2015 Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin I.           ALAT DAN BAHAN Alat: 1.       Baki 2.       Alat tulis Bahan: 1.       Bunga alamanda ( Allamanda cathartica L.) 2.       Bunga kertas ( Bougainvillea spectabilis ) 3.       Bunga

TATA LETAK DAUN, RUMUS DAUN, DAN DIAGRAM DAUN

PRAKTIKUM III MORFOLOGI TUMBUHAN (AKKC 224) TATA LETAK DAUN,   RUMUS DAUN,   DAN DIAGRAM DAUN Dosen Pengasuh: Dra. Sri Amintarti, M.Si M. Arsyad, S.Pd, M.Pd Asisten Dosen: Anis Yunida Ulfah Disusun Oleh: Habibah Nurhayati (A1C21 4012 ) KELOMPOK V IIA                                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN MARET 201 5 PRAKTIKM III Topik                    : Tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun Tujuan                  : Mengenal berbagai tata letak daun pada batang, menetukan rumus daun serta menggambar bagan dan diagram daun. Hari/Tanggal         : Sabtu/ 7 Maret 2015 Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin   I.           ALAT DAN BAHAN A.     Alat 1.       Baki 2.       Alat Tulis B.      Bahan 1.   

Gizi Pada Orang Dewasa

MAKALAH NUTRISI DAN GIZI ( ABKC 2702 ) “GIZI UNTUK ORANG DEWASA” Disusun Oleh : Kelompok VIII Isna                             (A1C214206) Kartini                        (A1C214017) Nurlita                        (A1C214090) Rahminawati             (A1C214045) Thati Rifan A.           (A1C214213) Yuni Radianti            (A1C214063) Dosen Pengasuh : Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd Dra. Aulia Ajizah, M.Kes Nurul Hidayati Utami, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN AGUSTUS 201 7 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim           Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , yang atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Gizi Untuk Orang Dewasa ”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah